Halaman

Kamis, 30 Januari 2014

Tim Ahli Vulkanologi ITB Telitih Tanah Retak dan Ambles di Ponorogo




Tim Ahli Vulkanologi ITB Telitih Tanah Retak dan Ambles di Ponorogo
Tim Ahli Vulkanologi ITB Telitih Tanah Retak dan Ambles di Ponorogo






surya online, ponorogo - tim ahli vulkanologi mitigasi dan geologi, institut teknologi bandung (itb) mendatangi dua lokasi bencana tanah retak dan ambles di desa wates dan desa tugurejo, kecamatan slahung, kabupaten ponorogo.
mereka langsung melaksanakan penelitian mengenai kondisi kontur tanah terutama mengenai pemicu tanah retak dan ambles yang terus semakin melebar dan mengancam puluhan kepala keluarga (kk) yang ada di kedua kampung itu.
apalagi, saat ini sebanyak 7 rumah milik warga desa tugurejo serta 12 rumah dan satu bangunan musalah di desa wates, kecamatan slahung itu sudah direbohkan.
bahkan, para pemiliknya sudah mengungsi ke sejumlah tempat sanak saudaranya yang tidak masuk dalam zona tanah retak di kedua lokasi itu.
selain melaksanakan penelitian, tim ahli juga memberikan wawasan kepada kedua warga desa itu, untuk memahami dan mencari jalan keluar atas ancaman kedua bencana itu.
meski belum ada kepastian dari pemkab ponorogo, para korban bakal direlokasi ke tempat lain, akan tetapi sebagian besar warga yang menghuni 4 rt di kedua desa itu, tetap mengungsi untuk sementara waktu sembari menunggu kepastikan ancaman tanah retak dan ambles tak mengancam keselamatan mereka dan keluarganya itu.
pasalnya, sampai saat ini tim dari pemkab ponorogo terus melaksanakan pendataan jumlah korban yang terancam bencana tanah retak dan ambles.
kepala desa tugurejo siswanto (41) mengatakan jika tim dari itb itu, sudah dua hari melaksanakan riset di kampungnya dan kampung sebelahnya mengenai ancaman dan pemicu bencana alam tanah retak dan ambles.
"kami berharap setelah adanya penelitian dari tim ini masyarakat bisa mengetahui pasti kondisi tanah di pemukimannya.
karena selama ini masyarakaat di dua desa setiap turun hujan dihantui bencana tanah retak dan ambles yang terus melebar dan semakin mendalam," terangnya kepada surya, kamis (30/1).
salah seorang peneliti dari tim ahli vulkanologi mitigasi dan geologi itb, sumaryono menjelaskan bencana alam tanah retak dan ambles di dua desa itu, disebabkan tingginya curah hujan.
selain itu, pihaknya memastikan tanah retak dan ambles bukan dari gerakan lain dari dalam perut bumi.
 "kesimpulan sementara kami, tanah retak dan ambles di tugurejo dan wates dipicu curah hujan yang tinggi.
tanah yang strukturnya rentan geser jika terkena curah hujan deras akan bergeser sedikit demi sedikit hingga memicu keretakan dan ambles itu," paparnya.
selain itu, sumaryono mengungkapkan ada cara yang bisa digunakan mensiasati agar tanah tidak semakin retak dan ambles setia curah hujan tinggidi lokasi pemukiman warga.
yakni dengan membuatkan jalan air agar tidak menerpa bangunan rumah warga dan pekarangan rumah warga yang masuk dalam zona tanah retak dan ambles.
"selama ini tanah tidak mampu menahan air sehingga tanah geser.
apalagi rumah warga berada di perbukitan curam.
selama ini tanah tidak langsung retak maupun ambles, akan tetapi terus tergerus dan bergerak.
masalah akan berakhir jika di lokasi tersebut tidak hujan atau bisa diatasi dengan membuat aliran air dari bukit ke bawah dialihkan dengan jalan air untuk mengurangi air terus masuk ke lokasi rentan bencana tanah retak dan ambles," urainya.
sementara kepala pelaksana badan penanggulangan bencana daerah (bpbd) pemkab ponorogo, siswanto menegaskan jika sampai saat ini, pihaknya masih terus melaksanakan pendataan jumlah korban dan rumah yang terancam bencana tanah retak dan ambles itu.
"sekarang kami belum bisa menyimpulkan.
karena rumah warga terdampak terus bertmabah.
kalau kerugian sementara berdasarkan kreteria kerusak rumah perkiraan kami jika rusak ringan rp 20 juta, rusak sedang rp 40 juta dan rusat berat rp 60 juta.
kalau ditotal harus dikalikan jumlah semua rumah yang terdampak," pungkasnya.



terkait    #tanah ambles, ponorogo

baca juga



pencairan dana blsm ponorogo terganjal data


trotoar alun-alun ponorogo dibiarkan hancur


kotak amal pedagang pasar biayai khitan massal di ponorogo


grogi berpapasan masuk sungai


korban penusukan masih dirawat





penulis: sudarmawan

editor: heru pramono






tweet

Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.