Halaman

Rabu, 29 Januari 2014

Sekolah Inklusi Minta Perhatian Khusus









surya online, batu - semangat dinas pendidikan dan olah raga tahun ini menerapkan pendidikan gratis, tidak berbanding lurus dengan keadaan di lapangan.
terbukti masih ada sekolah swasta di kawasan junrejo, yang masih pikir-pikir menerapkan kebijakan populis tersebut.
mengingat, kebijakan dinas pendidikan belum memperhatikan secara matang kondisi sekolah swasta yang minim biaya.
seperti smp diponegoro di kecamatan junrejo, yang berdiri sejak tahun 1980-an masih berkembang, apalagi dinas pendidikan menunjuk sekolah tersebut sebagai sekolah bagi anak berkebutuhan khusus (inklusi).
kepala smp diponegoro, mulyadi mustopo mengungkapkan, sebetulnya pihaknya senang ada kebijakan sekolah gratis.
namun, ia masih memikirkan kondisi sekolahnya yang masih membutuhkan banyak biaya operasional, gaji guru, perbaikan bangunan, dan sebagainya.
"apalagi smp ini juga ditunjuk sebagai sekolah inklusi oleh dinas pendidikan, yang membutuhkan perhatian satu banding enam dengan siswa normal,” terang mulyadi mustopo, selasa (28/1/2014).
 sehingga setiap hari, 22 siswa inklusi mendapatkan pelajaran dan bimbingan ekstra dari pengajar.
di daerah lain, biaya sekolah siswa inklusi ada yang mencapai  rp 450 ribu/siswa/bulan.
di smp diponegoro, terdapat 80 siswa, 20 tenaga pengajar yang terdiri dari 16 bukan pns dan empat pns.
”apakah cukup bantuan dari pemerintah, kalau iya saya sangat sepakat,” tukas mulyadi.
 sarana prasarana di smp itu membutuhkan tambahan, seperti ruang kelas bagi siswa berkebutuhan khusus.
saat ini, ruang mereka harus dibagi menjadi tiga kelas dengan ukuran ruangan tidak lebih dari tiga meter kali tiga meter.
"kalau ada kebutuhan dana, nanti kami musyawarhakan denagn wali murid," ujarnya.



terkait    #inklusi, sekolah, kota batu

baca juga



berdayakan petani tanam jeruk keprok 55


ambil formulir bebas, kembalikan harus di sekolah rayon


pantau ppdb, mcw buka posko pengaduan di sekolah


12 turis asing ikut bantengan


ribuan kartu blsm di kota batu kembali





penulis: iksan fauzi

editor: adi agus santoso






tweet

Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.