Halaman

Rabu, 29 Januari 2014

Longsor di Jombang Diduga karena Penggundulan Hutan









surya online, surabaya - kepala pusat studi bencana its surabaya dr amien widodo mengatakan, longsor bisa  disebabkan karena penggundulan hutan, pemotongan lereng bagian bawah untuk penambangan, pembuatan jalan dan pembuatan rumah.
adanya getaran seperti gempa, adanya penambahan air dari hujan maupun sawah-kolam.
serta karena penambahan beban di atasnya seperti pembangunan rumah-rumah besar atau tempat pembuangan sampah.
khusus longsor yang terjadi di dusun kopen, desa ngrimbi, kecamatan bareng ini, amien menduga karena proses penggundulan hutan yang terjadi cukup lama serta  pemotongan lereng di bagian bawahnya untuk perumahan maupun penambangan.
pengundulan hutan bisa mengakibatkan ikatan tanah di atas bukit menjadi longgar karena tidak ada akar pohon yang mengikatnya.
"sementara pemotongan lereng bagian bawah ini berlangsung beberapa tahun yang lalu dan terus menerus sehingga tidak diduga bisa mempengaruhi posisi bukit di atasnya,"kata amien saat dihubungi surya online, selasa malam (28/1/2014).
terkait tidak masuknya wilayah ini dalam peta rawan longsor bpbd jatim, menurut amien bisa jadi karena pemerintah tidak mengetahui adanya proses penggundulan hutan di wilayah tersebut dan masyarakat setempat juga tidak tahu atau tidak mau tahu hal itu, sehingga tidak menyangka ketika kerusakan sudah terakumulasi akan mengakibatkan  longsor dan banjir.
agar hal ini tidak terjadi di daerah lain, terutama 220 desa yang masuk peta rawan longsor, amien berharap pemerintah bisa langsung meninjau dan melihat langsung kondisi wilayah-wilayah tersebut.
hal ini penting untuk melihat kondisi di bawah bukit.
"harus dilihat, di bawahnya itu ada apa.
apakah hanya tegalan atau bahkan rumah.
ini harus dikelola dengan baik.
kalau memang kondisinya rawan dan dibawahnya ada perumahan, maka pemerintah harus segera action,"saran dosen teknik sipil its.
menurut amien, banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi rawan longsor, misalnya lerengnya dikuatkan dengan rebiosasi atau bahkan jika kondisinya kritis dan di bawahnya ada perumahan, bisa dilakukan upaya relokasi.
"upaya penanganan bisa dilakukan kasus per kasus, jangan sampai ini dibiarkan agar tidak terjadi bencana yang lebih besar,"katanya.
menurut amien, longsor bukanlah peristiwa yang terjadi tiba-tiba, tetapi ada tanda-tandanya.
seperti ada retakan yang ditandai dengan adanya pohon atau tiang listrik yang posisinya miring serta ada rumah retak.
jika hal itu terjadi, terutama di 220 desa rawan longsor, amien meminta masyarakat setempat untuk melaporkan hal itu ke pemerintah.
jika hal itu dibiarkan, dia khawatir akan mengalami nasib yang sama seperti wilayah bareng, jombang.
apalagi kondisi hujan masih terus berlangsung hingga maret 2014 mendatang.
"masyarakat harus pro aktif melaporkan tanda-tanda itu ke pemerintah daerah atau bpbp.
ini masalah urgen, jadi harus segera ditangani,"tukasnya.



terkait    #lonsor jombang, ada retakan lapor

penulis: musahadah

editor: parmin






tweet

Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.