Halaman

Jumat, 31 Januari 2014

Syukuran Kemenangan Dengan Buka Sekolah Antidiskriminasi




Syukuran Kemenangan Dengan Buka Sekolah Antidiskriminasi
Syukuran Kemenangan Dengan Buka Sekolah Antidiskriminasi






surya online, surabaya - pengalaman melakukan perlawanan di pengadilan membuat budi wijaya semakin kokoh memegang prinsip antidiskriminasi.
pendirian sekolah antidiskriminasi menjadi buktinya.
hampir lima tahun perlawanan dilakukan budi di pengadilan.
banyak pengalaman dan pergolakan batin yang dihadapinya sebelum menang di tingkat kasasi pada 2000.
kemenangan perlawanan ini kemudian ditandai budi dengan mengubah jalan hidup.
ia tinggalkan usaha kelontong yang telah lama dirintis bersama istri.
budi ganti usaha di bidang pendidikan.
bersama istri, ia sepakat menjadikan lembaga itu untuk menanamkan nilai-nilai antidiskriminasi.
budi  tidak langsung membuka sekolah.
ia memilih mengawali dengan  membuka kursus.
lokasinya di wiyung.
kini, lembaga itu berkembang menjadi sekolah, mulai  playgroup hingga smp.
budi berupaya menjadikan sekolah sebagai miniatur hidup tanpa diskriminasi, termasuk terhadap agama, seperti pernah dialaminya.
di sekolah itu, siswa dengan berbagai latar agama boleh masuk.
  sekilas ini tidak beda dengan umumnya sekolah nasional.
bedanya, budi memperhatikan betul pelajaran keagamaan masing-masing siswa.
ia memastikan semua siswa bisa mendapatkan pelajaran sesuai agama masing-masing, berapa pun jumlah siswa penganut agama itu.
di sekolah nasional umumnya, pelajaran agama baru diberikan apabila jumlah siswa penganut agama tersebut dianggap mencukupi.
“saya ingin tidak ada pembeda-pembedaan dalam pendidikan.
sesuai yang pernah dikatakan nabi konfusius, ada pendidikan tiada perbedaan atau you ciao wu lei.
jadi seharusnya pendidikan sekarang harus dinikmati oleh semua kalangan,” tambahnya.
satu lagi yang dilakukan budi dan lany.
selepas berperkara, pasangan ini tergerak hati untuk menulis buku pelajaran agama bagi para siswa beragama khonghucu.
keinginan itu muncul karena ia melihat belum ada buku-buku pelajaran agama khonghucu di sekolah.
padahal, sejak 2001, khonghucu diakui sebagai agama resmi.
ini berbeda dengan zaman sebelumnya, saat khonghucu belum masuk daftar agama resmi di tanah air.
(ben)


terkait    #imlek

berita terkait: liputan khusus imlek



trimoleja soerjadi : saya angkat topi


sidang gugatan berlangsung selama empat tahun


budi ogah sebutan pahlawan khonghucu


gus dur ingin perlindungan dilakukan oleh negara


alissa qatrunnada : gus dur orangtua yang konsisten






editor: titis jati permata

sumber: surya cetak






tweet

Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.