Halaman

Kamis, 13 Juni 2013

Seluruh Mural Munir Dicat Hitam




Seluruh Mural Munir Dicat Hitam
Seluruh Mural Munir Dicat Hitam





batu - komunitas seniman pondok seni kota batu kecewa, dengan tindakan orang tak dikenal yang mengecat mural dan stencil munir di sudut-sudut kota dengan warna hitam.
mural dan stencil munir, dipasang pada saat ulang tahunnya 2 desember 2012 lalu.
kini, setelah dicat hitam seluruh wajah munir menjadi tidak terlihat.
para seniman sudah mengetahui tindakan kurang baik itu, sejak tiga bulan lalu.
namun hingga saat ini, mereka belum mengetahui siapa pelakunya.
salah satu seniman yang tergabung dalam komunitas pondok seni kota batu, zaenal arifin awalnya mencurigai pelakunya pemasang pamfket iklan, ternyata pengecatan juga dilakukan di area bukan tempat pemasanagn pamflet.
bahkan, pengecatan terhadap mural dan stencil juga dilakukan dibangunan galeri raos-tempat pameran karya seniman batu.
menurut zaenal, seniman jalanan yang tergabung dalam komunitas batu senja juga mempertanyakan kasus itu.
perilaku seperti ini diduga memiliki tendensi kuat, untuk menghilangkan munir di kotanya sendiri.
"kok ada, mural dicat serentak pakai warna hitam sampai tak terlihat wajahnya.
saya pikir di sini saja, ternyata di kawasan pasar juga dicat.
kalau dihilangkan karena iklan, saya maklum, kami menghargai pekerjanya (pemasang iklan)," ujar zaenal sembari menunjukkan mural dan stencil di depan galeri raos di jl panglima sudirman, rabu (12/6/2013).
menurut zaenal, harusnya mural dan stencil itu sebagai pengingat atas jasanya memperjuangkan hak asasi manusia (ham).
bagaimananpun juga, munir adalah warga batu.
"mengapa sekadar gambar wajah saja dihilangkan.
ini menunjukkan munir dihina di kotanya sendiri.
ini sudah keterlaluan," ia menyayangkan.
seniman lainnya, harri van zhirerk menyebutkan, mural dan stencil munir yang terpasang di jl sultan agung dan kawasan stadion brantas juga dihilangkan.
menurutnya, penghargaan terhadap jasa munir ini tidak seperti di yogyakarta.
"saya dapat informasi dari teman-teman seniman yogya, di sana baik-baik saja (mural dan stencil).
mengapa di sini begini?" tanya harri.
sementara itu, istri mendiang munir, suciwati tidak terlalu mempermasalahkan pengecatan itu.
suci berprasangka positif, mungkin pengecatan itu karena di ruang publik.
kendati demikian, suci mendorong pemkot batu membuat monumen munir serta bekerjasama dengan komunitas seniman.
"saya lebih pembuatan monumen (munir) di ruang publik, di sana diberikan ruang agak luas untuk tempat ekpresi karya para seniman atau orang lain yang datang ke monumen itu," dorong suci.

Source from: surya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.