Halaman

Minggu, 30 Juni 2013

Sekampung 34 Jiwa Mengalami Keterbelakangan Mental




Sekampung 34 Jiwa Mengalami Keterbelakangan Mental
Sekampung 34 Jiwa Mengalami Keterbelakangan Mental





ponorogo-kasus kampung idiot di wilayah kabupaten ponorogo seakan tak pernah ada habisnya.
buktinya, paska kampung idiot di desa sidowayah dan desa sidoharjo, kecamatan jambon (kampung idiot jilid i) mencuat, kemudian muncul kampung idiot jilid ii yakni desa karangpatihan, kecamatan balong, disusul kampung idiot jilid iii yakni desa pandak, kecamatan balong.
kini, giliran kampung idiot jilid iv mulai terkuak yani di desa sumberjo, kecamatan balong, kabupaten ponorogo.
kampung sumberjo merupakan wilayah desa yang terletak di kaki gunung lumbung (gunung rajekwesi) yang merupakan deretan pegunungan mulai dari desa sidoharjo dan sidowayah, kecamatan jambon yang dikenal dengan sebutan kampung idiot jilid i.
pegunungan rajekwesi merupakan batas paling barat adalah desa sumberjo, kecamatan balong yang berbatasan langsung dengan desa karangpatihan (kampung idiot jilid ii), sebelah utara berbatasan dengan desa jonggol dan desa ngumpul, dan sebelah timur berbatasan dengan desa ngraket.
sedangkan sebelah selatan berbatasan langsung dengan desa ngendut, bulak, dan desa pandak (kampung idiot jilid iii).
kendati demikian, saat kampung idiot jlid i muncul di tahun 2007, kampung idiot jilid ii muncul tahun 2009 serta kampung idiot jilid iii muncul tahun 2010 lalu, kampung sumberjo masih belum terkuat karena selama ini tidak pernah tersentuh bantuan pemerintah daerah, propinsi, maupun pemerintah pusat.
meski secara geografis berbatasan dengan kampung idiot lainnya dan hidup di kaki pegunungan yang tandus.
berdasarkan penelusuran surya, di kampung sumberjo dari sebanyak 1.
700 jiwa terdapat 45 warga yang mengalami gangguan mental (idiot), menderita kebutaan dan mengalami kemiskinan super parah.
hampir di setiap wilayah rt terdapat warga yang menderita keterbelakangan mental.
bahkan puluhan warga yang menderita keterbelakangan mental hidup dalam taraf di bawah garis kemiskinan.
dari dua wilayah dusun yang ada di desa sumberjo yaitu dusun sabet dan dusun njogo, ada sebanyak 34 warga yang menderita keterbelakangan mental.
lebih ironis lagi, ada dua kepala keluarga (kk) yang kesemua anggotanya menderita keterbelakangan mental.
kepala dusun sabet, teguh wiyono (39) mengatakan di dusunnya banyak terdapat orang menderita keterbelakangan mental.
bahkan dari beberapa keluraga itu, ada yang satu rumah berisi lima orang dalam kondisi idiot semuanya.
"di dusun kami ada 17 warga yang mengalami keterbelakangan mental dan 1 orang buta.
warga yang menderita keterbelakangan mental paling klecil berusia 9 tahun, 16 tahun, 20 tahun dan sisanya berusia dewasa.
di samping itu, ada 2 kepala keluarga (kk) yang berisi anggota keluarga idiot semua, yakni keluarga bajang yang beranggotakan 5 orang yakni bajang, katiyem, kampret, sumi dan pairah.
sedangkan satu keluarga lainnya berisikan tiga orang yang semuanya juga mengalami keterbelakangan mental yaitu soirin, sudarno dan sainem ukik.
keberadaan warga kami sangat menyedihkan," terang kamituwo ini kepada surya, minggu (30/6/2013).
hal senada disampaikan kaur pemerintahan desa sumberjo, sarno (40).
menurutnya, ada 45 warganya berdasarkan datanya masuk kreteria menyandang idiot, buta, cacat fisik serta miskin parah.
puluhan warga desa sumberjo yang menderita keterbelakangan mental antara lain, di dusun sabet ada 17 orang diantaranya agus supriyanto, bajang, katiyem, kampret, sumi, pairah, bonasir, tarmuji, mulyono, waginem, boirah, soirin, sudarno, sainem ukik, parno, badrul zainal alim dan riski.
sedangkan yang menderita buta mata adalah sainem alias mindur.
sedangkan untuk warga yang berada di dusun njogo yang menderita keterbelakangan mental ada 17 orang.
diantaranya lain siti latifatin, jaminem, wiji, boirah, isminatin, siti aminah, tumilah, jemitun dan saimin (satu kk), isnatun, erlin, misriono dan suparti (satu kk), juki, warti, tumini dan seno.
sedangkan yang menderita kebutaan adalah sainem, situn, paniyem, mujiati, sariyem dan kenem.
disamping itu, yang menderita cacat fisik erlin dan siti khotijah.
"berdasarkan pendataan itulah nama 45 warga yang menderita idiot, buta, dan kemiskinan yang sangat amat parah.
dua warga kami hidup di dalam rumah yang tidak layak huni yaitu tarmuji warga rt 02, rw 01, dusun sabet dan misdi warga rt 02, rw 02 dusun njogo yang hidup di dalam bekas kandang kambing karena tidak punya saudara," ungkapnya.
sementara kepala desa sumberjo, mulyadi (45) saat mendampingi pendataan perangkat desanya menjelaskan dari semua yang didata perangkatnya merupakan warga yang menderita keterbelakangan mental, cacat fisik (buta dan kaki lumpuh).
kesemuanya hidup dibawah garis kemiskinan.
mereka sangat membutuhkan bantuan baik materi maupun pemberdayaan.
hal itu membutuhkan campur tangan pemerintah pusat, propinsi jawa timur maupun pemkab ponorogo untuk mencarikan solusi terbaik untuk memajukan warga sumberjo.
"saya sendiri heran kenapa pemerintah selalu membuat berbagai kegiatan untuk pencitraan.
sementara di pinggiran masih banyak ditemukan warga yang hidup dalam penderitaan berkepanjangan.
saya minta pemerintah bersama kami mau mencari solusi memberdayakan dan menghidupi secara layak dan manusiawi puluhan warga kami.
untuk lima anggota keluarga yang semua hidup dalam keterbelakangan mental, apa yang dirasakan siang dan malam selama bertahun-tahun," katanya.
selain itu mulyadi menegaskan berdasarkan hasil pendataan pemerintah desa sumberjo dapat dijadikan dasar bagi pemerintah mulai kecamatan , kabupaten, propinsi maupun pemerintah pusat untuk melaksanakan program perbaikan.
menurutnya, sudah sepantasnya untuk desa sumberjo didirikan rumah kasih sayang seperti di desa sidoharjo dan krebet, kecamatan jambon paska terkuaknya sebagai kampung idiot beberapa tahun lalu.
"kalau sudah seperti ini parahnya bagaimana tindakan pemerintah terserah.
rasanya layak desa kami didirikan rumah kasih sayang karena ada puluhan orang hidup dan makan hanya bergantung orang lain.
kalau orang tuanya sudah tidak ada bagaimana nasib anak-anaknya.
semua warga yang menderita keterbelakang mental setiap hari hanya makan seadanya.
mengenai perbaikan gizi tidak pernah terurus.
seperti keluarga bajang seumur hidup hanya makan dengan nasi tiwul," pungkasnya.

Source from: surya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.