Halaman

Minggu, 30 Juni 2013

Tak Manfaatkan Fasilitas Orang Tua




Tak Manfaatkan Fasilitas Orang Tua
Tak Manfaatkan Fasilitas Orang Tua





pamekasan - meski menjadi anak bupati, tidak berarti imada dzawin nuha (13) bermalas-malasan belajar dan memanfaatkan kemewahan dan fasilitas orang tuanya sebagai bupati pamekasan.
tidak heran, jika imel, panggilan akrab putri pertama bupati pamekasan, achmad syafii dan anni rifqotul laili, saat ujian nasional (unas) 2013 tingkat sd 2013, menjadi juara ii tingkat nasional.
anak pertama dari tiga bersaudara, kelahiran pamekasan, 29 desember 2000 itu, merupakan alumni sd islam terpadu citra as zahrah, jakarta barat.
kepada surya, imel yang dikenal rajin membaca alquran itu, merasa kaget saat dirinya dinyatakan menjadi peraih rangking ii unas tingkat nasional.
"kala itu, ketika saya diberitahu, saya tidak menyangka kalau saya juara ii se-indonesia," kata imel ditemui di rumahnya di kelurahan lawangan daya, kecamatan pademawu, pamekasan, sabtu (29/6/2013).
gadis berjilbab yang pernah sekolah di sd nurul hikmah, pamekasan, kelas 1 sampai 3, dan pindah ke jakarta mengikuti orang tuanya, mengaku dirinya mendapat fasilitas bb dan ipad dari orang tuanya.
namun fasilitas komunikasi itu hanya digunakan saat hari libur saja, sedang hari sekolah diserahkan ke ibunya.
imel yang bercita-cita menjadi dokter atau pilot mengatakan, bangga mempunyai orang tua yang tidak menekan dirinya untuk belajar terus-menerus, melainkan lebih banyak memberikan motivasi dirinya lebih konsentrasi belajar.
achmad syaffi yang berada di sampingnya menyatakan, senang dan bersyukur melihat prestasi imel.
sebagai orang tua, ia akan mengarahkan anaknya agar terus giat belajar.
selama dirinya bolak-balik jakarta - pamekasan, saat proses pencalonan bupati, imel tinggal bersama keponakannya di jakarta, sehingga tanpa pengawasan dirinya, tapi justru imel lebih tekun belajar.
mantan anggota dpr ri ini mengungkapkan, imel berkeinginan melanjutkan pendidikan ke smp internasional di jakarta, namun ia mencegah dan menyarankan di jawa timur saja.
sebab kini keluarga sudah tinggal di pamekasan, dirinya tidak tega membiarkan imel tinggal sendirian di jakarta.
ketika masih di jakarta, lanjut syafii, kalau tidak ada acara ke luar kota, ia mengajak imel ke mal dan makan.
kebetulan masakan kesukaan imel, masakan jepang.
ditambahkan, sekarang imel sudah mendaftar dan diterima di sekolah pesantren internasional di batu.
dipilihnya sekolah itu, agar pendidikan dasar agama imel kuat.
selepas sma, syafii tidak akan menghalangi niat imel sekolah di luar negeri.
 
Source from: surya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.