Halaman

Senin, 24 Juni 2013

PPDB Tanpa TPA, SMPN dan SMAN 1, 2 Favorit




PPDB Tanpa TPA, SMPN dan SMAN 1, 2 Favorit
PPDB Tanpa TPA, SMPN dan SMAN 1, 2 Favorit





lamongan - smp negeri  1, 2  dan sma negeri 1, 2 lamongan masih menjadi favorit bagi lulusan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
empat sekolah yang diterletak di jantung kota itu pada pendaftaran hari pertama banyak diserbu calon siswa pinggiran, meski tempat mereka jauh dari kota.
apalagi penerimaan peserta didik baru (ppdb) di  smpn dan sman lamongan tahun ini tanpa melalui seleksi  tes potensi akademik (tpa) dan hanya mengandalkan nilai hasil ujian nasional (hun).
peluang siswa baru yang hanya mengandalkan nilai hun ini tentu menjadi potensi membludaknya pendaftar untuk menembus kesempatan pendaftaran yang akan berlangsung selama tiga jari, senin (24/6/2013) hingga rabu (26/6/2013).
para siswa lulusan dari pinggiran mengadu nasib  dengan melihat peta perkembangan nilai hun yang didaftarkan ke smp maupun sma.
  mereka berspekulasi dan menunggu daftar pengumuman siswa diterima dengan nilai hun paling rendah.
bahkan bagi mereka yang hun-nya minim masih bisa didongkrak dengan piagam atau sertifikat non akedemik yang serendah - rendahnya diterbitkan oleh diknas kabupaten / kota madya, kantor depag kabupaten/kota.
dan juga piagam yang diterbitkan kon   kabupaten/ kota untuk cabang olah raga  atau seni dari pasi, palti, pbvsi, percasi, ipsi, pssi, fbsi, pdbi, pgsi, perbasi, perpani, ptmsi, prsi, issi dan  perbakin minimal tingkat kabupaten/ kota.
seperti yang nampak di smp negero 1 dan smpn 2, meski mayoritas banyak sekolag dasar pinggiran mendaftar, mereka tidak banyak mengandalkan piagam maupun sertifikat.
tapi mereka membawa satu - satunya hasil akhir sekolah dengan hun.
sejumlah orang tua wali murid saat ditemui surya terkait ppdb di lamongan yang tanpa tes potensi akademik ini  ada dua pendapat yang berbeda.
ada yang setuju dan ada yang tidak setuju.
termasuk penggunaan piagam atau sertifikat non akademik dan non cabang olah raga.
"masak piagam atau sertifikat drum band, fashion atau teater yang  dilakukan ramai - ramai dinilai," ungkap salah satu orang tua wali murid, pujianto kepada surya.
tentu beda jika piagam itu merupakan keberhasilan dalam bidang akademik atau cabang olah raga.
tapi karena itu menjadi keputusan,  para orang tua wali murid dan calon siswa tidak bisa berbuat banyak.
banyaknya lulusan setingkat sd/ smp  di daerah pelosok juga mendominasi mendaftar ke smpn dan sman kota.
sementara itu, kepala sekolah smp negeri 1,  khoirul anam dan kepala sekolah smp negeri 2, jumaidi menyatakan pada prinsipnya mereka adalah lembaga penyelenggara pendidikan dalam proses belajar mengajar.
karena sudah merupakan aturan tidak menggunakan tes, maka pihaknya tinggal melaksanakan.
"lembaga memfilter dengan nilai hun.
ada batas terendah yang dipakai skala masuk smpn 2,"kata jumaidi kepada wartawan.
sementara itu, agus suyanto, kepala dinas pendidikan dikonfirmasi terkait  ppdb tanpa ada tpa menegaskan, pelaksanaan ppdb dengan hun akan lebih fair dan menghilangkan prasangka jelek dari pihak manapun.
"kalau begini kan lebih enak, tidak banyak yang suudlon dan juga terbuka dengan standar hun yang dipasang oleh masing - masing sekolah negeri,"ungkap agus suyanto.
pihaknya juga meminta pengertian semua lembaga sekolah negeri terkait keputusan ppdb tanpa tes potensi akademik ini.

Source from: surya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.