Halaman

Minggu, 23 Juni 2013

Resi Gudang Senilai Rp5,3 Miliar Mangkrak




Resi Gudang Senilai Rp5,3 Miliar Mangkrak
Resi Gudang Senilai Rp5,3 Miliar Mangkrak





lamongan -  resi gudang di jalan raya bakalan pule, kecamatan tikung  senilai rp 5,3 miliar yang dibangun sejak setahun setengah hingga kini  tidak pernah berfungsi.
tidak ada petani ataupun kelompok tani yang berminat menempatkan produksi pertaniannya dalam gudang dengan srg tersebut.
meski ada dua pegawai dari dinas koperasi industri dan perdagangan yang ditempatkan, tidak ada aktifitas apapun yang dikerjakan.
selain terkadang masuk ke lokasi dan meninggalkannya.
"kedua pegawai itu terkadang masuk dan tidak.
tidak ada yang diurusi di gudang ini,"ungkap ahmad pemilik warung dan tambal ban di utara gudang.
karuan saja,  gudang komoditi system resi gudang  yang dibangun di atas tanah sekitar setengah hektar itu pelatarannya banyak tumbuh rumput dan di belakang selatan tumbuh ilalang.
siang malam, lampu di pojok barat dan timur bagian atas terus dinyalakan tanpa pernah dimatikan.
sementara kantor di bagian depan juga terlihat kotor tak terurus.
sedangkan musala yang berdiri megah di barat resi gudang, gentingnya mulai pecah dan rontok, termasuk kaca nako juga ada yang lepas.
maklum saja karena musala  tidak ada yang memanfaatkan untuk ibadah.
sedangkan rel pagar utama nampak berkarat karena jarang dibuka.
rerumputan juga tumbuh subur di sepanjang depan pagar gudang.
data yang didapat surya menunjukkan, terhitung dua kali langkah sosialisasi pemanfaatan gudang dengan sistem resi gudang (srg) pada para petani.
  diantaranya, di hotel grand mahkota kabupaten lamongan, kemarin (19/4).
selasa (15/11/ 2012), di pendopo lokatantra.
namun belum membawa dampak positif sampai hari ini.
terbukti tidak ada petani yang berminat menyimpan produksi hasil pertaniannya.
padahal dengan srg petani akan mendapatkan harga jual yang lebih baik karena bisa menunda waktu penjualan.
selain itu, petani juga bisa mendapatkan pembiayaan dengan cara cepat dan mudah.
  dan diharapkan system ini akan mendorong petani agar berusaha dalam kelompok sehingga meningkatkan nilai tawar.
nampak gudang komoditi sistem resi gudang  yang dibangun di atas tanah sekitar setengah hektare itu pelatarannya banyak tumbuh rumput dan di belakang selatan tumbuh ilalang.
siang malam, lampu di pojok barat dan timur bagian atas terus menyala tanpa pernah dimatikan.
sementara kantor di bagian depan juga terlihat kotor tak terurus.
sedangkan musala yang berdiri megah di barat resi gudang, gentingnya mulai pecah dan rontok, termasuk kaca nako juga ada yang lepas.
aris wibawa kepala dinas koperasi perindustrian dan perdagangan,  saat dikonfirmasi surya menjelang pembukaan pekan raya lamongan (prl), jumat (21/6/2013) mengakui kalau belum ada petani yang memanfaatkan resi gudang yang dibanguan melalui dana alokasi khusus (dak) dari pusat sebesar rp 5.
338.
814.
000  itu.
"kita sudah berusaha sosialisasi kepada gapoktan maupun kelompok tani.
tapi sampai saat ini baru ada dua yang berminat, kelompok tani dan kud,"ungkap aris wibawa.
selain itu, menurut aris, keberadaan resi gudang juga masih menunggu sertifikat dari pt pertani yang membina petani sekaligus sertifikat itu sebagai wujud kelayakan resi gudang .
dan dalam dua minggu kedepan kemungkinan sertifikat itu akan terbit.
aris menambahkan, secara teknis, resi gudang itu sudah sangat layak karena peralatan mesin yang dibutuhkan sudah tersedia di dalam gudang, seperti pengering dan peralatan lainnya.
aris menjamin  dengan menempatkan produksi pertaniannya dalam gudang dengan srg, petani akan menerima tanda kepemilikan barang berupa dokumen resi gudang atau rg.
dokumen rg  selanjutnya bisa digunakan dalam transaksi letter of credit, sebagai agunan saat pengajuan dana dengan perbankan.
"resi gudang ini sepenuhnya sudah diserahkan ke pd aneka usaha milik pemkab,"terangnya.

Source from: surya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.