Halaman

Jumat, 28 Juni 2013

Fenomena Baru, Publik Kecam Unjuk Rasa




Fenomena Baru, Publik Kecam Unjuk Rasa
Fenomena Baru, Publik Kecam Unjuk Rasa





depok - sebuah hasil riset menyatakan, berbagai aksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah elemen menyikapi kenaikan harga bahan bakar minyak (bbm) tidak memperoleh simpati publik atau mendapat kecaman dari masyarakat yang menilai negatif.
"ini terbukti dengan sentimen negatif pemberitaan tentang unjuk rasa di media-media maupun tanggapan masyarakat di media sosial," kata direktur eksekutif prapancha research geger riyanto di depok, jumat (28/6/2013).
ia mengatakan sesuai hasil riset hal tersebut merupakan fenomena baru karena masyarakat menilai unjuk rasa sebagai pengganggu ketertiban umum.
jadi penyampaian aspirasi melalui demonstrasi, belum tentu efektif untuk mendapatkan dukungan publik.
     "kicauan di media sosial oleh akun yang berpengaruh (media dan seleb tweet) justru memiliki dampak yang lebih luas, terlihat dari bagaimana ekskalasi isu di media sosial sejalan dengan ekskalasi isu di media konvensional," katanya.
     hasil penelitian yang dilakukan tercatat, pada tanggal 21 juni 2013 (saat pengumuman kenaikan harga bbm), berita di media konvensional meningkat menjadi 17 pemberitaan, di media sosial pun mencapai angka 743.
986 mention.

Source from: surya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.