Halaman

Senin, 17 Juni 2013

Unair Kembangkan Obat Herbal Anti-Demam Berdarah








surabaya -  institute of tropical disease (itd) universitas airlangga (unair) surabaya saat ini mengembangkan obat herbal untuk anti-demam berdarah.
     "jika obat ini berhasil dikembangkan, maka unair bisa membantu pemerintah menaikkan bargaining point dalam negosiasi global," kata ketua itd unair prof nasronuddin di surabaya, minggu (16/06/2013).
     ia mengatakan proyek itu juga akan berdampak nasional, karena proyek itu akan banyak menyerap tenaga kerja, sebab bahan utama obat ini bisa ditanam di indonesia secara massal di area yang luas.
     "salah satu tempat yang cocok untuk mengembangkan tanaman itu adalah provinsi maluku utara dan pemerintah daerah setempat telah mengizinkan pengembangan tanaman tersebut di daerah mereka," katanya.
     menurut dia, target unair dalam pengembangan obat antidemam berdarah itu memang tidak hanya melibatkan peneliti, tetapi memberi dampak pada ekonomi dan sosial masyarakat.
     "pemerintah daerah bisa menyediakan lapangan pekerjaan dengan membuka kebun untuk penanaman bahan utama obat itu.
jadi, kami bisa menjaga kepercayaan kementerian riset dan teknologi (kemenristek) yang telah menetapkan itd unair sebagai pusat unggulan iptek (pui) nasional di bidang kesehatan dan obat, khususnya riset biologi molekuler," katanya.
sebagai lembaga riset medis, itd unair memiliki 15 "study group" yang menjadi spesialisasi, di antaranya influenza, dengue, hiv/aids, hepatitis, malaria, stem cell, human genetics, natural products, molecular oncology, bee health product development, proteomic, tuberculosis, leprosy, entomology, dan intestinal infection.
     "penelitian yang kami lakukan akan berupaya menghasilkan kit-diagnostik, standard antigen dan antibody, vaccine seed, enzim, produk herbal, dan stem cell.
ada pula penelitian mengenai terapi hiv/aids dengan sengatan lebah," katanya.
     sejak awal berdiri hingga sekarang, itd unair telah menggelar konsorsium kerja sama nasional dan internasional, antara lain, dengan university of sydney (australia), crc-erid (dengan kobe university, jepang), erasmus university (belanda), mahidol university (thailand), oita university (jepang), dan jica-jst/satreps (jepang).
     selain itu, nagasaki university (jepang), university putra bangsa (malaysia), ausaid (australia), kementerian kesehatan ri, pt biofarma, pt indofarma, pt kimia farma, eijkman institute, rumah sakit sulianti saroso, dan berbagai universitas di indonesia.
     "jica juga membina itd unair menjadi pusat riset virus seluruh indonesia, karena saat ini ancaman penyakit terbesar adalah yang berasal dari virus.
nantinya semua peralatan akan dilengkapi oleh pihak jepang, namun produk akan menjadi milik kita," katanya.
     ia menambahkan itd unair juga baru saja memperoleh sertifikasi akreditasi dari komite nasional akreditasi pranata penelitian  dan pengembangan (knappp).
     "artinya, fasilitas-fasilitas yang dimiliki itd unair telah memenuhi syarat dan standar," katanya.

Source from: surya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.