Halaman

Rabu, 12 Juni 2013

Sungai Jenggolo Menyempit Akibat Luberan Sampah








sidoarjo - tangkis di sungai jenggolo di desa kemiri, kecamatan sidoarjo menciut sepanjang 100 meter akibat urukan sampah di tempat penampungan sementara (tps).
sampah yang ada juga menguruk sebagian sungai yang ada di belakang tps.
sungai jenggolo yang mengarah langsung ke laut sedikit menyempit dan secara otomatis mengalami pendangkalan.
pendangkalan sungai jenggolo diperkirakan mencapai radius  400 meter lebih dari lokasi tps karena banyak sampah yang hanyut terbawa air.
bahkan tumpukan sampah yang terdiri plastik dan dedaunan yang ada sudah kelihatan mengeras.
ketua dprd sidoarjo h dawud budi sutrisno yang terjun ke lokasi hanya bisa menggelengkan kepala karena lokasinya berdekatan dengan kawasan perumahan.
selain itu, lokasi tps berada di sempadan sungai, sehingga kondisi sungai menjadi sempit dan dangkal.
"saya mengira hanya tumpukan sampah yang dikeluhkan warga.
ternyata sampah yang ada juga meluber ke sungai yang bisa mengakibatkan banjir," tutur dawud saat melihat kondisi tps kemiri.
politisi partai demokrat, mengungkapkan sampah yang dibuang ke sungai sudah jelas melanggar aturan.
ia meminta kepada dinas kebersihan dan pertamanan (dkp) sidoarjo segera mengembalikan fungsi sungai jenggolo.
"sungai jenggolo itu lurus, sampai di lokasi tps ada tanah yang menjorok ke sungai.
ternyata bagian yang menjorok itu dari timbunan sampah," terangnya.
dalam pengelolaan sampah, pemerintah harus memberi contoh yang baik kepada masyarakat dalam menjalankan aturan.
sesuai aturan yang ada, mendirikan bangunan di atas sempadan sungai tidak diperbolehkan apalagi sampah yang ada itu dipakai menguruk sungai.
"dkp apa tidak pernah mengecek atau atau bagaimana kok sampah sampai menguruk sungai dibiarkan," katanya dengan nada heran.
kepala dinas kebersihan dan pertamanan (dkp) sidoarjo, m bahrul amig, mengatakan pengelolaan sampah di tps kemiri dan tps lainnya perlu diperbaiki.
karena sampah adalah persoalan yang harus cepat diselesaikan karena jika ditimbun terlalu lama akan menimbulkan bau.
"kami berupaya menciptakan managemen baru yakni sampah bisa dikelola di setiap desa dan bisa menghasilkan uang," terangnya.
dijelaskannya, sisa dari pengelolaan dari sampah tidak terlalu banyak yang dibuang ke tpa sehingga debitnya tidak terlalu tinggi.
"sekarang saja alat berat di tpa jabon rusak satu bisa menghambat pembuangan sampah kesana.
biasanya bisa tiga rit kini cuma bisa satu rit saja," terangnya.
sementara itu, kepala bidang (kabid) kebersihan, widyantoro basuki, mengakui tps di kemiri itu sudah overload karena sudah terlalu banyak sampah yang dibuang oleh masyarakat.
sesuai rencana, pihak dkp  akan menyiapkan kontainer untuk menampung sampah di beberapa tempat sehingga begitu penuh langsung diangkut.
"mengenai sampah yang masuk ke sungai akan segera kami tangani.
alat berat akan kami datangkan untuk mengeruk sampah yang ada di sungai," jelasnya.

Source from: surya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.