Halaman

Selasa, 26 Maret 2013

Tanggung Jawab Besar Lupakan Cinta








malang - ennis fauziah tetap memiliki keinginan melakukan aktivitas seperti mahasiswa kebanyakan, seperti hang out, shoping, bahkan berpacaran.
namun tanggung jawab besar sebagai wakil sekertaris dpc partai persatuan pembangunan (ppp) malang, membuat perempuan asli malang kelahiran, 12 januari 1992 ini tak memiliki banyak waktu melakukan semua aktivitas itu.
"pengen juga pacaran kayak yang lain.
tapi tanggung jawab saya saat ini sudah beda.
dan saya selalu  total komitmen ketika menjalani sesuatu, jadi urusan cinta lupain dulu deh!," kata ennis ditemui surya online beberapa waktu lalu.
ennis adalah kader termuda yang dimiliki ppp malang.
bahkan sejak umur 19 tahun, mahasiswi sastra jepang di satu perguruan tinggi negeri di malang ini sudah mencemplungkan diri berpolitik.
"saya sempat lakukan pendataan, ternyata saya pengurus paling muda di jatim.
kalau se-indonesia, saya masih belum lengkap data-datanya, tapi sejauh ini yang saya temukan, pengurus yang muda umurnya 10 tahun lebih tua dari saya," sambungnya.
menjadi kader yang paling muda dan juga belum memiliki pacar membuat ennis jadi sasaran perjodohan dari para seniornya.
banyak atasan dan anggota ppp lain yang ingin menjodohkan ennis dengan anaknya atau kenalannya.
"jalan saya masih panjang.
nanti dulu deh kenalannya.
saya selalu bilang gitu kalau sudah ada yang mulai nyerempet-nyerempet urusan jodohin," beber ennis.
ennis bercerita, awal masuk partai ppp dilakukannya secara tidak sengaja.
hobi fotografi lah yang menjadi sinkronisitasnya berkarir politik.
"waktu itu, partai ppp lagi ada acara di sebuah hotel, pas kebetulan saya lagi hunting foto di sana.
terus ditawari jadi staf administrasi.
saya pikir, yaa dicoba saja," kenangnya.
saat menjadi anggota ppp malang, ennis tidak pernah memberitahu teman-temannya, pun ke orang tuanya.
orang-orang terdekatnya tahu ennis terjun ke dunia politik setelah mahasiswi pertukaran pelajar universitas hiroshima ini resmi diangkat pengurus partai awal tahun lalu.
"semua kaget.
ayah malah saya geleng-geleng kepala dan bilang, anakku melebihi dari sewajarnya," ucap ennis sambil tertawa.
ennis lalu memberi pengarahan kepada ayahnya mengenai tujuannya masuk ke dunia politik.
setelah berdiskusi panjang-lebar, akhirnya sang ayah memahami dan merestui ennis berkarir politik.

Source from: surya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.