Halaman

Jumat, 07 Juni 2013

Anak Mantan Teroris Pun Aset Masa Depan Untuk Deradikalisasi








surabaya - direktur eksekutif yayasan prasasti perdamaian, noor huda ismail juga mendesak pemerintah merangkul para keluarga teroris.
noor huda menyebut ada ribuan anak mujahid dan mantan teroris.
kalau dirangkul, mereka ini bisa menjadi aset masa depan untuk deradikalisasi.
  "kita harus membuka cakrawala berpikir para mujahid dan mantan teroris ini agar menerima kehadiran dunia luar.
dan begitu sudah terbuka, pemerintah dan masyarakat harus menerima mereka," kata noor huda.
pengamat terorisme, mardigu wowiek prasantyo, menyebut program deradikalisasi yang dilakukan badan nasional pemberantasan terorisme (bnpt) belum sampai menyentuh ke aspek ideologi.
padahal, ini yang sangat esensial.
"menurut saya, masih ada celah di sisi undang-undang kita, yang bisa membuat gerakan radikal berkembang," kata staf pengajar di lembaga intelijen nasional sandi yudha ini.
mardigu mengatakan, ada tiga hal yang secara tidak langsung membuat gerakan radikal berkembang di indonesia, namun masih diperbolehkan oleh pemerintah.
ketiga hal tersebut adalah : memberikan ceramah yang berpotensi mengundang kebencian, melakukan latihan perang ala militer, dan berperang di daerah lain dengan membawa nama agama atau golongan, seperti yang terjadi di poso beberapa tahun silam.
"semua negara yang berhasil menekan gerakan radikal di dalam wilayah mereka, tidak ada yang memperbolehkan ketiga hal tersebut," tukas mardigu.
(idl/ab/dim/ant)
Source from: surya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.