Halaman

Senin, 20 Mei 2013

1200 Orang Menari Remo di Bawah Gerimis




1200 Orang Menari Remo di Bawah Gerimis
1200 Orang Menari Remo di Bawah Gerimis





surabaya - vania prasetya (6,5) bersama 59 temannya memutar tubuh dengan lincah, tangan kirinya memegang ujung selendang.
lalu, tangan kanannya ditekuk ke depan dada dan ditarik menjauh ke kanan berulang kali.
bersamaan dengan kepalanya yang juga ditolehkan ke arah kanan.
di belakang serta sisi kiri dan kanan vania, ratusan orang dewasa membuat gerakan yang sama.
vania pun tidak sendiri, dia ditemani ibunya yang dulu sempat bergabung dengan sebuah sanggar tari.
"saya belajar menari di sanggar risky budoyo.
rias wajah ini dibantu ibu," ungkap gadis kecil yang kelopak dan ujung matanya dihias riasan khas penari remo.
eye shadow warna biru dan merah muda, pensil alis warna hitam yang dibentuk bak alis lelaki, serta blush on merah muda mewarnai kedua pipi mungilnya.
inilah flashmob tari remo yang diikuti sekitar 1.
200 orang yang dilakukan di bawah gerimis.
di setiap jarak lima meter di bagian depan berdiri perempuan dan laki-laki mengenakan kostum lengkap penari remo.
"kami dari sekolah tinggi kesenian wilwatika atau stkw surabaya, ada 20 orang yang menjadi pemandu peserta flashmob tari remo ini," papar amar jangkung yang sudah dua tahun ini menari remo.
"remo itu kan sebenarnya permainan sampur," kata amar.
selain tari remo, dibawakan juga gerakan kencak style.
kencak merupakan gerakan langkah pada tari remo yang menirukan gerakan kuda dan dikembangkan sendiri oleh stkw.
flashmob tari remo ini sudah kedua kalinya digelar untuk memperingati hari ulang tahun kota surabaya ke-720.
tahun lalu, panitia masih mengundang sanggar tari yang ada di surabaya untuk bergabung.
tahun ini, mereka dengan sendirinya berpartisipasi untuk memeriahkan perayaan ulang tahun.
mengapa dinamakan urban culture karena festival ini menghadirkan akar budaya kota surabaya.
"tari remo memang masih diperdebatkan antara berasal dari surabaya atau jombang.
namun, tetap sebagai ikonik jawa timur, sehingga tidak ada salahnya ditampilkan di hut ke-720 ini," terang rudy hartono, ketua panitia surabaya urban culture festival (sucf) 2013, minggu (19/5/2013).
tari remo ini diikuti anak-anak, pelajar, dan mahasiswa yang sebagian besar ikut sanggar tari, hingga warga umum dan 30 anggota polwan polantas surabaya.
tak ketinggalan wali kota surabaya tri rismaharini, kasatlantas polrestabes surabaya akbp sabilul alif, anggota dprd kota surabaya dari fraksi partai demokrat muhammad anwar, serta direktur utama suara surabaya media errol jonathans.
sebelumnya, 40 juri menilai tata rias para peserta tari remo ini serta dipilih 40 pemenang yang turut serta dalam lomba the beauty of remo.
"tariannya tidak dinilai, hanya tata riasnya saja," ujar rudy.
di antara warga yang mengunjungi acara ini, tampak konsulat jenderal amerika serikat joaquin monserrate yang berpakaian santai dan bersepeda kayuh.
penampilannya tersebut membuatnya tak terlihat sebagai salah satu pejabat negara adidaya di surabaya.
"ya, saya jalan-jalan santai dan bersepeda dengan istri saja," ungkapnya ramah.
sesaat dia berhenti di dekat kerumunan para fotografer hobbies yang sedang mengambil gambar seorang model.
selain flashmob, sucf 2013 ini juga diramaikan 25 stan ukm kuliner dan kerajinan serta 32 stan asosiasi pengusaha caf? dan restoran indonesia (apkrindo) jatim.
festival ini dilaksanakan di sepanjang jl tunjungan yang ditutup mulai dari pukul 13.
00 hingga 23.
00.

Source from: surya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.