Halaman

Sabtu, 25 Mei 2013

Manfaatkan Limbah, Siswa di MTsN Jombang Budidaya Jamur Tiram




Manfaatkan Limbah, Siswa di MTsN Jombang Budidaya Jamur Tiram
Manfaatkan Limbah, Siswa di MTsN Jombang Budidaya Jamur Tiram





jombang - belasan siswi berjilbab dan siswa berpeci tampak sibuk mencampur limbah serbuk kayu bekas digergaji ('grajen') dan bekatul.
dua bahan itu ditambah air secukupnya.
       selanjutnya, tanpa  takut tangannya menjadi kotor, para siswa yang berseragam pramuka itu memasukkan adonan tersebut kedalam plastik bening berukuran satu kilogram.
       pemandangan tersebut terlihat di salah ruang belakang madrasah tsanawiyah negeri (mtsn) tembakberas jombang, sabtu (25/3/2013).
rupanya mereka sedang melakukan proses pembuatan jamur tiram.
       kendati sabtu (25/5/2013) dinyatakan hari libur nasional, namun mtsn tambakberas tetap masuk.
sebab, mtsn tersebut berada di kawasan pondok pesantren bahrul ulum (ppbu) tambakberas, sehingga mengikuti aturan ppbu.
yakni hanya libur ketika bertepatan hari besar islam.
    sejak empat bulan lalu, mtsn tambakberas memang mengembangkan program budidaya jamur tiram, melibatkan siswa dalam pembuatan bibit dan perawatannya.
dalam program tersebut, banyak memanfaatkan limbah berupa serbuk gergaji dan bekatul atau sekam.
    proses pembuatan jamur tiram tidak rumit.
setelah puluhan plastik ukuran satu kilogram tadi semuanya terisi adonan serbuk gergaji dan bekatul, langkah selanjutnya adalah digodok menggunakan tungku dari drum.
    "ini agar steril," kata kamelia, salah satu siswi, mewakili teman-temannya.
plastik-plastik yang sudah steril itu selanjutnya diberi bibit produksi dan disimpan dalam ruangan yang lembab.
    dalam kurun waktu sekitar tiga minggu, akan muncul tunas-tunas jamur.
dan tepat umur satu bulan jamur tiram warna putih itu siap untuk mulai dipanen.
    lokasi budidaya itu sendiri berada di kebun sekolah.
yakni di sebuah bangunan yang tidak begitu besar, berdinding anyaman bambu dan beratap jerami.
dengan demikian, kondisi ruangan menjadi lembab dan memenuhi syarat untuk budidaya jamur tiram.
    kepala mtsn tambakberas, h anshori mengatakan, pengembangan budidaya jamur itu berawal ketika sekolah tersebut berhasil menyabet penghargaan adiwiyata.
yakni penghargaan kebersihan lingkungan sekolah.
    tidak tanggung-tanggung, prestasi gemilang tersebut hingga level provinsi jatim.
"selanjutnya kami kini mewakili jatim untuk memperebutkanpenghargaan tingkat nasional," kata anshori.
    guna mendongkrak poin penilaian itu, dibentuklah pokja budidaya jamur.
pokja ditangani sejumlah murid dengan bimbingan para guru.
tujuannya, selain menumbuhkan bakat wirausaha, juga melatih siswa memanfaatkan limbah.
       "alhamdulillah hasilnya cukup bagus.
setiap kantung plastik ukuran satu kilogram isi campuran berbagai bahan untuk media tumbuhnya jamur itu, ternyata bisa menghasilkan jamur seberat satu ons," tambahnya.
    kamelia, salah satu siswa tertarik ikut terlibat budidaya pengembangan jamur tiram karena pembuatannya tidak susah.
oleh karenanya, ia juga tertarik mengembangkan budidaya itu di rumahnya jika sudah lulus.
       "bahannya tidak mahal, karena lebih banyak memanfaatkan limbah, dan hasilnya cukup bagus.
siapa tahu dengan wirausaha jamur tiram ini nanti bisa untuk membiayai sekolah saya di tingkat atas dan perguruan tinggi," kata kamelia.

Source from: surya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.