Halaman

Sabtu, 26 April 2014

Warga Plaosan Merasa Dicurangi Panwaslu




Warga Plaosan Merasa Dicurangi Panwaslu
Warga Plaosan Merasa Dicurangi Panwaslu






surya online, magetan - ratusan warga dari beberapa desa di kecamatan plaosan dan poncol, kabupaten magetan melabrak panitia pengawas pemilu (panwaslu) yang dinilai berlaku curang dan diskriminasi dalam pengawasan terhadap calon legislatif (caleg).
"panwaslu bertindak tidak jujur dan sudah bermain," kata jumali, salah satu koordinator aksi di kantor panwaslu kabupaten magetan, jumat (25/4/2014).
dibeberkan jumali, panwaslu yang diharap bisa menjadi pengawas yang adil, tapi malah sebaliknya.
panwaslu tidak pernah menanggapi laporan caleg yang merasa dicurangi.
"lihat kita bawa bukti foto dan saksi.
tapi panwaslu tidak pernah menanggapi laporan kami," kata ketua tim sukses sukamto, caleg dari partai golkar dari daerah pemilihan (dapil) 1 yang meliputi wilayah kecamatan poncol, plaosan, panekan, dan sidorejo.
  ratusan massa yang datang ke kantor panwaslu dengan mengendarai motor dan sebagian diangkut dengan beberapa truk, dihentikan polisi sekitar 50 meter dari kantor panwaslu.
hanya sekitar 10 orang perwakilan yang dipimpin jumali, diizinkan masuk untuk bertemu dengan anggota dan pimpinan panwaslu.
"laporan kami ditolak dengan alasan sudah terlambat.
padahal sesuai perundangan masih dibolehkan," teriak jumali dihadapan pejabat panwaslu.
diungkapkan jumali, ada saksi dari partai golkar yang mengarahkan warga agar mencoblos caleg nomor 1 dari partai golkar, bahkan saksi itu juga sempat mencoblos surat suara diluar bilik suara, dan aksi itu terekam kamera warga.
"bukti saksi seperti ini oleh panwaslu tidak menjadi bahan pertimbangan.
mereka menganggap itu kesalahan administrasi," kata jumali dengan nada tinggi.
jumali juga sempat tersinggung dengan sikap kepala devisi penegakan dan penindakan panwas supriyanto yang membalas laporan resmi warga hanya dengan pesan singkat handphonenya.
"oknum panwaslu ini tidak punya etika.
masak lembaga negara membalas laporan dengan sms," kata jumali sambil menunjukan pesan singkat yang dikirim kepala devisi panwaslu itu.
karena panwaslu tetap pada pendiriannya, keputusan yang dibuat sudah bulat dan tidak akan dirubah lagi membuat ratusan massa marah dan hampir saja terjadi baku hantam, seandainya polisi tidak cepat mengantisipasi.
"ingat panwaslu dijabat oknum-oknum pemain, mereka sudah menodai pesta demokrasi," katanya.
lantaran itu, jumali dan massa gabungan dari beberapa desa di wilayah kecamatan poncol dan plaosan sepakat tidak akan mengikuti pemilu presiden.
"ayo kita sepakat golput, tidak akan mengikuti pemilu," ajak jumali dihadapan massa yang sebagian terlihat emosi.
meski sempat memanas, aksi ratusan massa yang mendatangi kantor panwaslu itu sempat diredam polisi yang mengerahkan 317 personil dan massa akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 11.
30 wib.




terkait#warga plaosan, merasa, dicurangi, panwaslu

berita terkait: pileg 2014



empat tps lakukan coblosan ulang


pkb menang, langit jatim kembali hijau


maya rumantir juga masuk senayan


yayuk basuki dan jamal mirdad masuk senayan


rekapitulasi kpu jatim tanpa 3 daerah





penulis: doni prasetyo

editor: wahjoe harjanto






tweet

Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.