Halaman

Selasa, 29 April 2014

Tahun Penuh Tantangan, Perbankan tetap Optimis









surya online, surabaya - meskipun bisnis perbankan di indonesia menghadapi sejumlah tantangan di tahun 2014, namun hal itu tidak menyurutkan optimisme bank dalam menjalankan bisnisnya.
commonwealth bank indonesia (commonbank) misalnya, malah membukakantor cabang utama (kcu) di mal galaxy surabaya, senin (28/4/2014).
meskipun hanya relokasi, meski di mal yang sama, namun kcu baru tersebut menawarkan konsep baru berupa store front concept.
artinya, pengunjung atau nasabah tidak harus bertemu dengan customer service ataupun teller.
tempat itu menyediakan dua unit mesin anjungan tunai mandiri (atm) dan empat unit komputer yang dilengkapi fasilitas internet banking.
bagi nasabah atau pengunjung mal yang hendak bertransaksi, seperti transfer ataupun melakukan aneka pembayaran, bisa langsung menuju mesin atm.
sedangkan yang ingin memeriksa account reksadana, atau menambah dan embeli (top up) reksadana cukup memakai komputer.
"kami menawarkan konsep ini seperti di toko.
pengunjung bisa melakukan sendiri aktifitasnya, kalau memang tidak perlu ke cs (customer services) atau teller.
kami melengkapi kcu yang baru ini dengan kecanggihan teknologi," ujar senior vice president, head of corporate communication commonwealth bank indonesia haviez gautama kepada surya online.
manajemen commonbank merasa perlu melengkapi kcu itu dengan kecanggihan teknologi dan kemudahan bagi nasabah, karena mengganggap surabaya sebagai pasar yang potensial.
hal ini terlihat juga dengan adanya 15 kantor cabang di surabaya.
pertumbuhan kelas menengah (kelompok retail) di surabaya menjadi pasar yang dibidik oleh commonbank.
pihak commonbank menyebut, kenaikan kelas menengah itu ditandai dengan kepemilikan alat-alat teknologi yang canggih dengan karakteristik penghasilan sekitar rp 40 juta - rp 100 juta per tahun.
mereka itu berada di usia antara 20 - 35 tahun yang bekerja pada perusahaan ataupun memiliki usaha sendiri.
"jadi kami memang fokus membidik kelompok retail atau kelompok kelas menengah yang tumbuh luar biasa, termasuk di surabaya," lanjut haviez.
kelompok kelas menengah itu memiliki aspirasi dan daya beli.
namun jika tidak disediakan alat dan pengetahuan, maka mereka merasa tidak akan mempu mewujudkan aspirasi dan daya belinya.
daya beli diperbankan antara lain di produk investasi.
karenanya, commonwealth menyediakan sejumlah tawaran investasi termasuk reksadana.
tahun 2013, bank ini membukukan pertumbuhan kredit sampai rp 13,5 triliun atau naik 35,2 persen dibandingkan tahun 2012.
dari kredit tersebut, 70,5 persen disalurkan untuk kredit modal usaha (produktif) yang 50 persen di antaranya diserap ukm sekitar rp 1,8 miliar - rp 2 miliar.
"kami memang tidak bermain di mikro, fokus ukm yang skala menengah.
namun masih masuk kategori ukm.
ini kami lakukan karena kami sadar, kami berada di indonesia, sehingga kami harus memperhatikan kelompok ukm ini juga selain kelas menengah.
jadi meskipun tahun ini penuh tantangan, kami tetap berbisnis seperti biasa dan tetap optimis," tegas haviez.





baca juga



ekonom: bulan april akan terjadi deflasi


tuntut surat menteri bumn dibatalkan


sdm konsultan harus jadi prioritas


inkindo jatim siap songsong aec 2015


tahun ini, daihatsu tawarkan angsuran rp 1,6 juta untuk xenia





penulis: sri wahyunik

editor: adi agus santoso






tweet

Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.