Halaman

Selasa, 29 April 2014

Manisnya Usaha Martabak Manis Sendiri




Manisnya Usaha Martabak Manis Sendiri
Manisnya Usaha Martabak Manis Sendiri






surya online, surabaya - sumber matapencaharian yang sesuai kata hati tak selamanya harus sebagai karyawan sebuah perusaahaan.
memulai usaha sendiri meski dari titik awal bisa jadi pekerjaan lebih menarik.

hal ini setidakknya berlaku bagi indra anggoro yang kini asyik menjalani usaha kuliner martabak manis mini, mama mini.

sejak januari 2014 indra memulai usahanya membuat dan menjual martabak manis atau terang bulan mini.
sebagai usaha kecil yang memanfaatkan dapur rumah, ia menjual produk yang diberi label mama mini, martabak manis vla mini secara online.

indra membuat martabak manis mini sesuai pesanan pelanggannya.
ia lalu mengemas dan mengantarkannya kepada pelanggan.
meski baru beberapa bulan berjalan, usaha indra ini mulai mendapat banyak pelanggan dan ia enjoy menjalaninya.

membuat usaha sendiri baru dilakoni anak tunggal di keluarganya ini setelah sebelumnya ia sempat merasakan bekerja sebagai karyawan.
lulus kuliah di tahun 2011 ia sempat bekerja di bank mandiri, konsultan hr dan di perusahaan otomotif auto 2000.
tapi akhirnya ia memutuskan untuk menjalankan usaha sendiri.

keinginannya bisa dijalankan tanpa perlu mengincar bentuk usaha yang muluk.
ia memulai dari hal kecil yang bisa dilakukannya dan merupakan bagian dari kegemarannya selama ini.

"kesukaan saya sebenarnya banyak, mulai kuliner, suka makan bakso, pangsit mi, sate, terang bulan, brownies, kue sus, jus alpukat, olahraga sepeda, bulutangkis, futsal, dan baca buku motivasi, tapi yang mudah dijadikan usaha nampaknya hobi kulineran," ungkapnya.

meski baru memulai usaha mama mini di awal tahun ini, indra sudah melakukan riset selama dua tahun.
selama masih bekerja, dia sudah mulai mencoba-coba resep membuat kue.

untuk menilai resepnya, ia sering membagi hasil olahannya pada teman, tetangga, dan saudara untuk diminta responsnya.
"awalnya dibagi-bagi gratis, trus saya tanya kurang apa? selanjutnya saya bagi lagi,  tanya.
responsnya lagi, tapi belakangan saya mintanya sudah dibayar," kisah warga pacarkeling itu.

ia mulai resmi menjual produknya ketika semua respons positif dan banyak yang suka.
ia menyebar publikasi melalui bbm dan twittter.

respons pesanan pun mulai mengalir.
"awalnya saya mengerjakan sendiri semua, mulai membuatnya, packing, sampai mengantar pesanan, sampai-sampai kuwalahan," kata indra.

kini indra yang memilih fokus pada usahanya ini sudah memiliki tambahan tenaga dalam pengerjaan harian.
tugas pengiriman juga diserahkan ke kurir.

setiap hari, rata-rata indra bisa melayani sekitar 30 pak pesanan.
pesanan bisa berlipat kalau ada instansi yang memesan untuk sebuah kegiatan.

customernya mayoritas masih di wilayah surabaya.
ia yakin secara bertahap usahanya akan berkembang mengingat selama ini belum banyak produk serupa yang dipasarkan.





penulis: dyan rekohadi

editor: parmin






tweet

Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.