Khawatir Konflik, Warga Pro Penutupan Dolly Pilih Diam |
surya online, surabaya - namun di posisi berbeda, warga yang pro-penutupan dolly juga tidak sedikit.
bagi mereka penutupan ini bisa menjadi angin segar untuk memulai hidup baru di lingkungan yang bebas prostitusi.
namun begitu, dia mengakui akan ada dampak yang dirasakan warga dari penutupan ini.
“dampak itu jelas ada.
biasanya warung saya dapat rp 400.
000 perhari, bisa saja turun dratis.
tapi, kita tetap harus mau berusaha sedikti keras untuk dapat bertahan,” ujar seorang warga yang mewanti-wanti namanya tidak dikorankan itu.
umumnya warga yang pro-penutupan memang menolak dikutip namanya.
termasuk tokoh-tokoh masyarakat setempat.
mereka khawatir terjadi konflik horisontal.
pemilik warung di kawasan dolly-jarak itu mengatakan, setuju dengan rencana pemerintah.
hanya saja dia menyayangkan sikap pemerintah yang cenderung lepas tangan terkait konflik di antara warga yang terbelah.
warga yang pro-penutupan menilai selama ini tidak ada sumbangan yang nyata dari wisma-wisma di lokalisasi untuk pembangunan kampungnya.
dia mengungkapkan, pemuda kampungnya sama sekali tidak ada yang terserap sebagai tenaga kerja di wisma-wisma.
“jadi ditutup atau tidak, bagi kami tidak ada pengaruhnya.
toh selama ini, kami di sini tidak ada yang bekerja di wisma,” imbuhnya.
namun begitu, banyak pedagang di daerahnya yang menjadikan dolly-jarak sebagai lokasi berjualan.
(idl/ben)
terkait#dolly
berita terkait: liputan khusus dolly mau ditutup
kelompok kontra penutupan : dolly jadi sandaran perekonomian
razia, lampu wisma dimatikan dan ratusan psk diungsikan
sirene perlawanan dolly
editor: titis jati permata
sumber: surya cetak
tweet
Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.