Din Syamsudin : Koalisi Parpol Dalam Poros Islam Sulit Diwujudkan

Din Syamsudin : Koalisi Parpol Dalam Poros Islam Sulit Diwujudkan

surya online, surabaya - harapan sejumlah ormas islam agar partai-partai islam berkoalisi dalam poros islam sulit diwujudkan.
hal ini diakui ketua umum majelis ulama indonesia (mui) din syamsudin usai menjadi pembicara pada workshop "jalan tengah hisab-rukyat melalui teknik astrofotografi " di jx internasional, surabaya, sabtu (26/4/2014).
menurutnya, banyak kendala untuk mengajak koalisi para parpol islam.
padahal, aspirasi dan usulan ini sudah mendapat dukungan ormas islam dalam forum ukhuwah islamiyah yang digelar di majelis ulama indonesia belum lama ini.
dalam  pertemuan lanjutan yang melibatkan sejumlah perwakilan parpol islam itu tidak menemukan titik temu untuk koalisi.
"parpol islam belum datang semua.
terutama petingginya.
ada yang mengutus orang kedua, sehingga tidak bisa mengambil keputusan," terang din.
kendala lainnya, diantara parpol islam itu ada juga yang mempunyai kepentingan dia mau berkoalisi asalkan ketua umumnya jadi calon baik capres maupun cawapres.
"itu kan akhirnya gak bisa dan per hari ini semakin jauh dari kemungkinan," ungkap ketua umum  pp muhammadiyah ini.
meski tidak ada poros islam, pihaknya dan sejumlah ormas islam tetap meminta agar partai islam dan partai berbasis masa islam seperti ppp, pks, pan, pkb dan pbb  bersatu karena akumulasi perolehan suara mereka hampir 32 persen.
itu artinya lebih besar dari partai manapun.
"pakailah 32 persen ini sebagai modal.
tapi tidak menutup kemungkinan mengajak partai lain.
kan sangat fair aspirasi ini.
bersatu demi kepentingan umat kan lebih baik," sarannya.




terkait#din syamsudin

baca juga



din syamsudin: banyak tokoh partai bermain dalam bisnis migas


din syamsudin: pengunduran diri andi patut diteladani


teleconference dengan din, warga muhammadiyah jatim puas


din syamsuddin: pengetahuan syarat mutlak kemajuan rebut supremasi


din syamsudin nilai insiden polri vs kpk memalukan





penulis: musahadah

editor: titis jati permata






tweet

Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com