Halaman

Sabtu, 01 Juni 2013

PBNU Jamin Netralitas NU dalam Pilkada Jatim








sidoarjo - ketua umum pbnu kiai haji said agil siradj menjamin netralitas nu dalam pilkada jawa timur meski pihaknya baru saja menerima kunjungan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dari pdi perjuangan, yakni bambang d.
h.
-said abdullah.
     "itu silaturahmi, tentu kami terima.
kalau calon lain datang, ya, diterima juga.
urusan pilgub itu, nu netral, baik jatim maupun provinsi lain, " kata prof.
dr.
kiai haji said agil siradj, m.
a.
setelah membuka konferensi wilayah nu jawa timur di sidoarjo, jumat (31/5/2013) malam.
     di sela pembukaan konferensi wilayah nu jatim di kompleks pesantren progresif "bumi sholawat" lebo, sidoarjo, yang juga dihadiri mantan ketua mk prof mahfud md.
yang disebut-sebut capres itu, dia menilai banyaknya pihak yang mendekati nu itu menunjukkan "kebesaran" nu.
     "kalau banyak yang mendekati, itu karena nu ''kan besar.
jadi, wajar saja, tapi nu tetap netral.
kalau perorangan dari nu ikut mendukung nggak apa-apa, asalkan nggak bawa-bawa nama organisasi karena institusi nu itu netral," katanya menandaskan.
     di sela acara yang juga dihadiri pimpinan parpol dari pkb, ppp, partai gerindra, partai demokrat, partai nasdem, dan sebagainya, orang nomor satu di pbnu itu juga memperbolehkan para kader nu untuk menjadi calon dalam pilkada asalkan tidak menyeret institusi nu.
     "sebagai orang tua, saya mengharapkan pilkada jatim bisa berlangsung 'fair', jauh dari fitnah, dan jangan menghalalkan segala cara, apalagi di sini banyak pesantren, tentu nilai-nilai pesantren harus diutamakan," katanya.
     senada dengan itu, ketua pwnu jatim k.
h.
m.
mutawakkil alallah dalam sambutan pembuka menyatakan bahwa kerja sama ulama dan umara (birokrat) di jatim cukup baik, termasuk kerja sama dengan parpol di jatim juga baik karena nu di jatim berusaha menjadi "tenda" untuk semua pihak.
     "beda ulama dan umara itu cuma dari cara rekrutmen.
kalau rekrutmen umara itu selalu memampangkan poster calon dari jalan raya hingga jalan-jalan desa, tetapi kalau rekrutmen ulama itu tidak seperti itu, contohnya konferensi wilayah nu jatim di sini," katanya.
     menurut dia, hal itu karena suksesi kepemimpinan ulama itu bukan dilakukan dengan cara meminta-minta jabatan, melainkan semuanya merupakan amanah.
"amanah menjadi pengurus nu juga tidak ringan, apalagi saat ini banyak tantangan," katanya.
     dalam kepemimpinannya dalam kurun waktu 2008--2013, dia mengaku bahwa tantangan yang "menerpa" nu relatif cukup besar karena kalangan eksternal "menghantam" nu secara ideologi.
"untuk itu, kami merevitalisasi dakwah dengan mendirikan aswaja center dan tv-9," katanya.
     pembukaan konferensi wilayah nu jatim 2013 itu ditandai dengan pemukulan beduk oleh ketua umum pbnu said agil siradj.
"setelah kembali ke khitah nu 1926, pbnu sekarang mendorong kembali ke pesantren agar nilai-nilai pesantren menjadi rujukan," kata said.
     selain ketua umum pbnu, gubernur jatim, dan prof.
mahfud md.
, konferensi wilayah nu jatim yang akan berlangsung hingga 2 juni itu dihadiri k.
h.
muchit muzadi (mustasyar pbnu), k.
h.
bashori alwi (mustasyar pwnu jatim), k.
h.
anwar mansur (syuriah pwnu jatim), k.
h.
sholeh qosim (sidoarjo), dan sebagainya.
     "kami menyelenggarakan kegiatan hampir dua bulan karena konferensi wilayah kali ini dirangkai dengan 18 kegiatan dalam rangka peringatan hari lahir ke-90 nu pada tanggal 16 rajab 1434 h," kata sekretaris pwnu jatim h.
masyhudi muchtar.
     ke-18 kegiatan itu, antara lain, jalan sehat, sepeda santai, istigasah, selawatan, seminar, semiloka, bedah kitab kuning, baksos, donor darah, bantuan anak yatim, ziarah pendiri nu, dan wayang kulit.

Source from: surya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.