Halaman

Rabu, 19 Juni 2013

Sambil Jemur Karak, Ibu Anas Nunggu Kabar dari KPK




Sambil Jemur Karak, Ibu Anas Nunggu Kabar dari KPK
Sambil Jemur Karak, Ibu Anas Nunggu Kabar dari KPK





blitar -tak ada yang berubah dari kebiasaan hj sriati, ibu anas urbaningrum ini.
seperti kebiasaannya setiap hari, wanita berusia 69 tahun ini selalu sibuk ke sawah.
namun, selasa (18/6/2013) siang itu, ia lagi berada di rumahnya sehabis pulang dari sawah.
saat surya datang ke rumahnya, ia lagi sibuk menjemur karak (bekas nasi yang dikeringkan) di halaman samping kiri rumahnya.
ketika di sapa, lagi ngapain bu? ia dengan santai menjawab, ini lagi menjemur karak sambil menunggu kabar dari kpk soal kelanjutan proses hukum terhadap anaknya.
"lapo mene mas kegiatan saya ya seperti ini.
jemur karak, karo nunggu kabar dari kpk," ujarnya santai ditemui di rumahnya, di dusun sendung rt 06/rw 01, desa ngaglek, kecamatan srengat, kab blitar sekitar pukul 14.
00 wib.
semula obrolan berlangsung gayeng dan santai.
begitu ditanya soal kabar kpk akan menahan anaknya, anas, mimiknya langsung serius.
bahkan, matanya langsung berkaca-kaca.
ia seperti kaget.
namun demikian, ia mengaku yakin kalau anaknya tak bersalah dan tak terbukti seperti yang dituduhkan kpk.
"itu kan omongan kpk.
dan, perlu diketahui, masalah itu sarat kepentingan dari lawan politiknya.
kalau tahu bakal seperti ini, anak saya nggak boleh terjun ke politik.
bahkan, kalau kasus ini selesai, anak saya, akan saya suruh jadi ustad saja atau guru ngaji, nggak usah politik-politikan," akunya, dengan mata berkaca-kaca.
ia mengaku, dirinya memang tak bisa berbuat apa-apa untuk membela anaknya.
namun, sebagai orangtuanya, ia akan mengadu ke tuhan, bahwa anaknya tak bersalah.
itu hanya dikerjain oleh lawan-lawan politiknya.
sebab, untuk mengalahkan anaknya tak mudah sehingga dicarikan kesalahan seperti ini.
"anak saya itu cerdas dan santun, cuma ia lagi apes karena ulah lawan politiknya saja.
saya kesal pada orang-orang seperti itu.
saya nggak akan mencoblos demokrat lagi pada pileg mendatang," ungkapnya.
di saat ngobrol gayeng sama hj sriati, tiba-tiba agus nasikhudin, kakak anas yang juga sebagai sekdes setempat, muncul.
sriati langsung diam.
agus sendiri mengaku baru pulang dari rumah anas, senin (17/6/2013) kemarin setelah tiga hari menginap di rumah adiknya.
ia tak kaget dengan kabar kalau kpk akan menahan mantan ketum dpp demokrat itu.
namun, yang jadi pertanyaannya, mengapa kok baru sekarang hal itu dikatakan kpk, apakah kpk belum bisa membuktikan kasus adiknya itu, atau apa masih mencari-cari.
"semestinya adik saya sudah ditahan sejak jadi tersangka dulu, ngapain baru sekarang.
kami ini keluarga taat hukum," paparnya.
justru, kalau kpk memperlakukan seperti ini terhadap adiknya, lanjut dia, sepertinya anas sudah ditahan sebelum ditahan sungguhan.
sebab, sejak kasus hambalang itu mencuat, sudah ada pembunuhan karakter terhadap adiknya.
seakan-akan adiknya sudah bersalah.
"tapi, saya yakin, adik saya nggak akan terlibat.
silakan dibuktikan di persidangan," tegasnya.
ada pesan khusus dari anas sejak tiga hari kemarin di rumahnya, papar dia, tak ada.
hanya ngobrol santai, dan makan bareng.
"dia tahu lah, kalau masalah ini bukan tupoksi saya sehingga dia tak sampai ngajak ngobrol saya soal masalahnya," ujarnya.
lebih lanjut, agus menegaskan, kalau mau menahan adiknya, itu hak kpk.
namun keluarga yakin seratus persen kalau anas tak bersalah.
"kalau toh salah, itu diada-adakan," pungkasnya.

Source from: surya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.