Halaman

Sabtu, 01 Juni 2013

Lydia Nsekera, Perempuan Pertama Anggota Komite Eksekutif FIFA








port louis - lydia nsekera asal burundi mencetak sejarah pada jumat (31/05/2013) ketika ia menjadi perempuan pertama yang terpilih untuk menjadi anggota komite eksekutif (komeks) badan sepak bola dunia (fifa) untuk masa jabatan penuh.
nsekera terpilih untuk menjabat selama empat tahun penuh pada kongres fifa di mauritius, sedangkan dua perempuan lain, moya dodd asal australia dan sonia bien-aime dari kepulauan turks and caicos, terpilih untuk masa jabatan satu tahun.
    nskera merupakan perempuan pertama yang terpilih untuk masa jabatan satu tahun pada kongres tahun lalu di budapest.
    sekarang akan ada tiga perempuan di komeks, dibanding tidak ada perempuan sama sekali dua tahun silam.
ini merupakan langkah besar lainnya terhadap kesetaraan gender di fifa, meski masih banyak hal yang perlu dilakukan, di mana anggota komeks berjumlah total sebanyak 24 anggota.
"seorang perempuan telah terpilih untuk masuk komite eksekutif pada tahun lalu untuk satu tahun, dan sekarang seorang perempuan secara resmi terpilih di komite eksekutif, dengan dua lainnya telah terpilih.
kami memerlukan waktu selama 109 tahun untuk bisa melangkah sejauh ini," kata presiden fifa sepp blatter.
sebagai tambahan, dan sesuai dengan yang diharapkan, proposal untuk mengganti proses pemilihan piala dunia yang akan datang disepakati oleh 209 federasi.
sebelumnya, hanya 24 anggota komeks yang diizinkan untuk memberikan suara bagi calon tuan rumah piala dunia, namun pengambilan suara secara kolektif akan diambil oleh seluruh 209 federasi.
dari 207 suara, 109 menyetujui perubahan, dengan hanya dua suara yang menolaknya.
sistem sebelumnya mendapat banyak kecaman setelah rusia dan qatar terpilih untuk menjadi tuan rumah piala dunia 2018 dan 2022.
sementara itu, keputusan fifa untuk menunda perkenalan pembatasan usia dan durasi masa jabatan bagi kandidat presiden sampai setidaknya 2014 mendapat kritik dari mark pieth, pria yang disewa fifa sebagai ketua perubahan.
    "itu bukan reformasi paling fundamental, namun itu mengirim pesan simbolik yang beresiko," kata pieth, seorang pengacara independen asal swiss.
    pada januari, uefa mengusulkan batas usia yakni 72 tahun bagi ofisial yang ingin mengikuti proses pemilihan presiden, dan maksimal tiga kali masa jabatan yang berdurasi empat tahun.
    presiden fifa saat ini sepp blatter (77) telah melampaui kedua batasan itu.

Source from: surya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.