Halaman

Selasa, 16 April 2013

Kebijakan Dua Harga BBM Tak Efektif








surabaya - wakil ketua umum kadin jawa timur bidang energi sumber daya mineral, nelson sembiring berpendapat bahwa pemerintah seharusnya tak menetapkan kebijakan dua harga untuk bensin premium.
sebab hal itu dinilainya justru akan melahirkan masalah-masalah baru, yakni penyimpangan.
seperti diketahui, pemerintah berniat menetapkan dua harga bensin premium untuk mengurangi beban apbn.
di mana mobil pribadi akan dilarang membeli premium seharga rp 4.
500, namun diwajibkan membeli premium yang lebih mahal.
yakni rp 6.
500.
kepada surya, nelson mengatakan bahwa penyimpangan-penyimpangan itu bisa berupa banyak hal.
salah satunya adalah pembelian bbm bersubsidi dengan menggunakan jeriken, serta berbagai penyimpangan lain yang umum ditemukan di lapangan.
nelson justru sepakat bahwa pemerintah sebaiknya langsung menaikkan harga premium, tanpa embel-embel dua harga.
"beban negara sudah terlalu berat.
jadi memang sebaiknya subsidi bbm dilepas saja," kata nelson, senin (15/4/2013).
dia pun tak menyangkali bahwa seandainya subsidi bbm dicabut, maka tekanan yang dialami masyarakat, termasuk para pengusaha akan kian berat.
kendati demikian hal itu tetap diperlukan untuk mewujudkan perekonomian yang sehat di masa mendatang.
"selama ini subdisi bbm kenyataannya hanya lima persen yang dinikmati rakyat miskin.
selebihnya dinikmati mereka yang kaya," tambahnya.
selain itu, terkait kompensasi terhadap masyarakat miskin, nelson juga menyarankan pada pemerintah untuk mencari alternatif selain bantuan langsung tunai (blt).
pasalnya, sepanjang pernah diterapkan, blt juga melahirkan banyak penyimpangan
Source from: surya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.