malang - gara-gara makan jamur kuping, mustafik sekeluarga, warga dusun aran-aran, desa sumberejo, kecamatan poncokusumo, kabupaten malang mengalami keracunan.
enam orang di keluarga itu memakan jamur yang diambil mustafik dan istrinya, tasmini dari hutan sekitar rumah mereka pada selasa (23/4/2013).
akhirnya mustafik (50) yang berprofesi sebagai petani dan anaknya nurfidah (17) meninggal dunia pada jumat dini hari (26/4/2013).
keduanya dimakamkan di tpu desa setempat.
"seorang anak almarhum masih dirawat di rsud kanjuruhan kepanjen," jelas akp timbul wahono, kapolsek poncokusumo kepada surya online, jumat (26/4/2013).
yang dirawat di rsud kanjuruhan adalah jaenul arifin (25), petani.
sedang ibu jaenul yaitu tasmini (50) masih dirawat intensif di polindes.
begitu juga m erfan (20) dan kresnawati (20), istri erfan atau menantu almarhum.
sedang arifin, anak almarhum tidak terkena karena baru datang dari bali.
"jamur itu diambil dari hutan wonoayu," jelas jaruji, keponakan almarhum.
menurutnya, warga di dusun itu terbiasa mengambil jamur kuping dan mengonsumsinya.
dijelaskan jaenul , ayah dan ibunya mendapatkan jamur itu sebanyak 1/2 kg dari hutan wonoayu.
setelah sampai rumah, ibunya memasak oseng-oseng (ditumis).
"kami terakhir kali mengonsumsi jamur kuping tiga bulan lalu," kata jaenul pada wartawan di rsud kanjuruhan kepanjen, jumat sore.
setelah menyantap, mereka merasakan sakit seperti mual-mual dan muntah serta diare.
jaenul mengira itu sakitnya karena masuk angin.
karena tak sembuh, kamis (25/4/2013), mereka kembali ke polindes sumberejo.
bidan desa pada kamis tengah malam juga menyambangi mereka lagi.
tapi jumat dini hari, ayah dan adiknya meninggalnya dunia.
oleh perangkat desa sumberejo, empat orang yang kritis dibawa ke rsud kanjuruhan.
tapi setelah agak baikan, tiga orang boleh pulang.
sehingga tinggal jaenul saja yang dirawat di rsud kanjuruhan.
ia kini dipindahkan ke ruang airlangga setelah sempat dirawat di ird.
menurut timbul, polisi telah mengambil sampel jamur yang masih mentah dan sisa makanan yang dimasak korban.
"selain itu, sampel kotoran juga diambil oleh dokter dan sampel ini akan diteliti di lab dinkes provinsi jawa timur," tambahnya
Source from: surya[dot]tribunews[dot]com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.