Halaman

Kamis, 25 April 2013

Tomcat Kembali ‘Sambangi’ Warga Jombang




Tomcat Kembali ‘Sambangi’ Warga Jombang
Tomcat Kembali ‘Sambangi’ Warga Jombang





jombang - sejumlah warga di jombang mengeluhkan serangan serangga sejenis tomcat.
diantaranya sebuah keluarga di jl hayam wuruk kelurahan kepanjen kecamatan jombang kota.
kulit mereka melepuh dengan bercak-bercak merah dan gatal bercampur pedih.
    "sudah satu minggu ini kami satu keluarga bergantian terkena serangan tomcat yang banyak masuk rumah," kata susan, warga hayam wuruk, kamis (25/4/2013).
    bekas serangan tomcat masih kentara di tubuh kedua anaknya.
yakni rezon (14) dan reynold (12).
pada kulit lengan rezon terdapat ruam-ruam merah.
sedangkan pada tubuh reynold sebaran ruam-ruam kemerahan itu malah lebih banyak.
    selain di lengan, juga di bagian pinggang dan perut.
sebagian ruam itu sudah 'meletus' dan membuat kulit terlihat seperti luka lecet, namun terasa pedih.
    "rasanya sangat panas dan gatal," keluh reynold.
dia mengaku tak tahu pasti kapan tomcat menempel di tubuhnya.
"tahu-tahu sudah terasa gatal-gatal dan panas.
setelah di cek ternyata di dinding dan lantai rumah ada banyak serangga tomcat tersebut," jelasnya.
    kepala dinas kesehatan, dr heri wibowo menuturkan yang diderita sejumlah anak tersebut akibat terkena cairan toksin tomcat.
"sampai sekarang laporan soal ini baru dua, selain di hayam wuruk juga di perumahan pulo asri, desa pulolor, jombang kota," paparnya.
    heri mengatakan, jenis toksin tomcat yang mengenai manusia sebenarnya tidak terlalu berbahaya.
"hanya menimbulkan iritasi kulit saja," bebernya.
itu bisa dihindari dengan tak menyentuh cairan yang dikeluarkan tomcat.
    "jadi kalau menemukan jangan ditepuk atau dibunuh yang menyebabkan cairannya kena kulit.
karena cairannya itulah yang bisa membuat kulit iritasi," bebernya.
    kalau memang berniat membasmi atau memberantasnya, imbuh heri, bisa dengan menggunakan media yang menghalangi pertemuan kulit dengan tomcat secara langsung.
    "bagi warga yang terlanjur terkena, bisa langsung membersihkan kulit yang kena dengan air.
setelah itu baru diberikan salep anti alergi yang bisa didapatkan di puksemas," bebernya.
    serangan tomcat ini diduga akibat rusak dan putusnya mata rantai ekosistem awal mereka, yakni di lahan padi.
untuk menghindarkan rumah jadi sarang tomcat, heri mengimbau  warga lebih intens menjaga kebersihan lingkungan.
       serangan tomcat sendiri, dalam populasi lebih luas, pernah terjadi sekitar dua tahun silam.
saat itu, meski tidak membahayakan jiwa, belasan warga jombang sempat menjadi korban dan harus berobat ke sejumlah rumah sakit.

Source from: surya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.