Halaman

Minggu, 21 April 2013

Unas SMP Tanpa Pengawas Perguruan Tinggi








surabaya - pelaksanaan ujian nasional (unas) tingkat smp/mts ternyata tidak dipantau pengawas perguruan tinggi.
itu artinya, jujur tidaknya pelaksanaan unas ini hanya mengandalkan pengawas ruang yang dari sekolah lain.
koordinator pengawas perguruan tinggi prof alimufie arief  mengungkapkan, di unas smp ini pihaknya hanya berwenang mengawasi pengadaan naskah di percetakan hingga proses penyimpanan di polrestabes.
"dan hari ini semua soal sudah didistribusikan ke polres.
semua berjalan lancar tanpa kendala,"kata alimufie saat dihubungi, sabtu (20/4/2013).
sementara untuk proses pemindaian lembar jawaban unas (ljun)  juga tidak dilakukan perguruan tinggi, namun langsung dinas pendidikan jatim.
ini juga berbeda dengan unas tingkat sma yang proses pemindaiannya dilakukan di perguruan tinggi sebelum akhirnya dikirim ke pusat untuk skoring.
"memang di pos (prosedur operating sistem) demikian.
mungkin karena sma akan masuk perguruan tinggi, jadi diperketat dan diawasi langsung kami,"alasannya.
    disinggung tentang lemahnya pengawasan tanpa perguruan tinggi karena di beberapa kasus seperti perjokian di tuban yang mengungkap pengawas pt, alimufie optimis kasus-kasus itu tidak terjadi.
menurut dia, pengawas ruang di unas smp sudah banyak belajar dari kasus-kasus yang terungkap saat unas sma.
"memang pengawas ruang ini memiliki peranan yang sangat besar mulai dari mengawasi peserta saat menyobek ljun hingga memperlakukan ljun agar bisa dipindai,"katanya.
"harapan saya tidak ada kecurangan-kecurangan seperti sebelumnya,"pungkasnya.
ketua dewan pendidikan jatim prof zainudin maliki meminta pengawas lebih jeli dan cermat dalam melihat setiap indikasi kecurangan yang terjadi.
menurut dia kecurangan itu memang masih mungkin terjadi meski peluangnya kecil.
misalnya adanya peserta yang membawa ponsel untuk berkomunikasi dengan pihak luar ruang ujian baik pihak skolah maupun lainnya.
"ini harus diantisipasi pengawas ruang dengan melarang membawa ponsel di dalam ruang,"katanya.
sementara untuk kebocoran, menurut mantan rektor universitas muhammadiyah sidoarjo hal itu bisa saja terjadi meski juga sangat kecil karena ada 20 paket soal berbeda di setiap ruang.
karena itu dia mengimbau kepada siswa maupun orangtua untuk tidak mempercayai bocoran soal tersebut.
apalagi sampai mengeluarkan uang demi mendapat bocoran tersebut.
"saat ini yang lebih penting adalah mempersiapkan mental siswa sebaik-baiknya.
tidak perlu terlalu risau.
hadapi unas dengan ketenangan, itu yang menjadi modal untuk bisa mengerjakan,"sarannya.
untuk pengawas ruang, dia meminta untuk bersikap wajar, tidak menciptakan suasana seperti perang.
"cukup diawasi, anak-anak sudah merasa.
jadi biarkan mereka mengerjakan dengan tenang,"katanya.
kepala dinas pendidikan jatim harun optimis pelaksanaan ujian nasional tingkat smp akan lebih baik dari unas sma.
hal itu beralasan karena persiapan yang dilakukan lebih matang dan lebih lama dibandingkan sma.
terkait adanya kecurangan seperti perjokian di tuban menurut harun hal itu membuktikan bahwa sistem pengawasan unas benar-benar berjalan.
"kalau gak ada apa-apa itu malah dipertanyakan bagaimana kerjanya.
dengan adanya kasus yang terungkap kan berarti benar-benar ada pengawasan yang baik.
dan ini akan terus kami lakukan untuk unas tingkat smp ataupun sd mendatang,"tukasnya.

Source from: surya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.