Halaman

Jumat, 03 Mei 2013

Usia 62 Tahun Masih Semangat Belajar Baca-Tulis








jombang - usia suliyah, warga dusun babatan, desa kedawong, kecamatan diwek, jombang, memang sudah tergolong lanjut, karena sudah menginjak 62 tahun.
namun, soal semangat belajar jelas tak bisa diremehkan.
 perempuan yang sudah memiliki cucu 18 orang dari 11 anaknya ini sejak satu setengah tahun lalu mengikuti program bimbingan belajar bagi buta aksara, di pusat kegiatan belajar mengajar (pkbm) yalatif di desa kedawong.
sementara teman-teman sekelasnya, paling tua usia 45 tahun.
    ditemui di sela kegiatan belajar mengajar di pkbm yalatif, suliyah mengaku dirinya tidak bisa membaca-menulis aksara latin karena termasuk orang yang kurang beruntung di masa mudanya.
    kondisi bangsa indonesia yang baru lepas dari penjajahan membuat dirinya tidak bisa menikmati masa belajar laiknya anak-anak muda zaman sekarang.
"waktu saya habis untuk bekerja di sawah membantu orang tua," kata suliyah, kamis (2/5/2013).
sejak kecil hingga besar dan akhirnya menikah, suliyah tidak pernah menikmati bagaimana rasanya duduk dibangku sekolah.
alhasil, hingga dia dikarunia 18 cucu dari 11 anaknya, suliyah tidak pernah bisa membaca dan menulis.
dia pun termasuk dalam kelompok masyarakat buta aksara.
satu setengah lalu, datang tawaran untuk mengikuti program belajar bagi buta aksara dari tetangganya.
tanpa ragu, suliyah menerima tawaran itu.
"ditawari ikut sekolah.
agar bisa membaca, saya ikut," kata nenek yang akrab disapa mbah sul.
 setelah 1,5 tahun mengikuti kegiatan belajar bagi buta aksara di pkbm yalatif, suliyah mengaku kini sudah bisa membaca, meski belum bisa dilakukan dengan cepat.
"saya bersyukur, sudah bisa membaca daripada dulu yang tidak bisa membaca sama sekali," jelasnya.
dia mengaku, dengan kemampuan membaca yang belum seberapa itu, kini minimal dia sudah mengetahui yang tertulis di bungkus plastik berbagai makanan kecil kesukaan para cucunya.
"jadi sekarang kalau mau beli oleh-oleh untuk cucu-cucu, saya bisa pilih sendiri sesuai kesukaan mereka masing-masing.
kalau dulu saya sering keliru," katanya.
pengelola pkbm yalatif, zainuddin mengatakan, kegiatan belajar- mengajar bagi masyarakat buta aksara dimulai sejak 2009 lalu.
pada 2012-2013 terdapat 22 orang ikut belajar termasuk suliyah.
"tetapi hari ini yang masuk 15 orang," ujar dia.
kegiatan belajar bagi buta aksara, lanjut zainuddin, dilaksanakan 2 kali dalam seminggu.
"target kami bisa andil mengurangi angka buta aksara di jombang," katanya.
disebutkan, pada 2010, angka buta aksara di jombang mencapai 71.
593 orang.
jumlah tersebut berkurang menjadi 41.
000 orang pada 2012.
"kami yakin jumlah buta aksara akan terus berkurang jika pemerintah serius melaksanakan program pengentasan buta aksara," pungkas zainuddin.

Source from: surya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.