Halaman

Minggu, 21 April 2013

Ciptakan Mesin Perontok Padi untuk Petani Pakal




Ciptakan Mesin Perontok Padi untuk Petani Pakal
Ciptakan Mesin Perontok Padi untuk Petani Pakal





surabaya - himpunan mahasiswa teknik material dan metalurgi (hmmt) its surabaya, menciptakan mesin perontok padi, yang dikhususkan untuk petani-petani di kawasan kecamatan pakal surabaya.
mesin perontok padi itu diserahkan kepada perangkat desa, bertepatan saat perayaan hari bumi (earth day), di kantor kelurahan pakal, minggu (21/4/2013).
muhammad khairurreza, panitia penyelenggara mengatakan, daerah pakal sejak 2012 lalu, merupakan desa binaan mahasiswa teknik material dan metalurgi.
"sejak tahun lalu, desa ini menjadi desa binaan kami.
saat kami berdialog dengan karang taruna desa, mereka membutuhkan alat perontok padi," kata reza, saat ditemui di lokasi.
reza menjelaskan, petani-petani di pakal masih menggunakan alat perontok padi secara tradisional, yang menggunakan tenaga manusia dengan cara mengayuh roda.
setelah permintaan tersebut, hmmt melalui material tekhno club, merancang mesin perontok padi.
butuh tiga bulan mereka menciptakan alat semi otomatis untuk merontokkan padi tersebut.
"untuk alatnya kami rancang sendiri, dengan menambahkan generator, kami butuh waktu tiga bulan untuk menciptakan alat ini," kata reza.
menurut reza, diakui memang alat tersebut tidak secanggih alat perontok pabrik yang produksi pabrik pada umumnya.
namun, dengan alat ini minimal bisa meringankan beban masyarakat petani pakal, yang selama ini masih dalam menggunakan peralatan tradisional.
selain menyerahkan alat perontok padi, dalam peringatan earth day ini, juga digelar beberapa acara yang mengangkat tema menyelamatkan bumi.
di antaranya adalah jalan sehat bersama anak-anak dan warga pakal, yang digelar pagi hari.
selain itu, hmmt juga melakukan aksi kampanye di jalan, untuk mengkampanyekan ramah lingkungan dan mengurangi polusi udara.
menurut penanggung jawab acara, trendy leo pratama, ada banyak cara untuk memulai kampanye selamatkan bumi.
di antaranya bersepeda atau jalan kaki bila jaraknya dekat, matikan listrik jika tidak diperlukan, biasakan naik kendaraan umum, dan galakkan lahan hijau di kawasan perkotaan.
"namun yang terpenting adalah mulai dari diri kita sendiri," kata leo.
menurut leo, kadar polusi di surabaya, seperti yang dirilis who, surabaya merupakan urutan kedua dengan kadar polusi 69 mikrogram/m3.
"karena itu kami mengajak adik-adik, dan masyarakat sekitar untuk menyelamatkan bumi, dengan mengurangi aktifitas yang menambah polusi udara," jelas leo.

Source from: surya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.