Halaman

Rabu, 17 April 2013

Butuh 8 Triliun Dolar AS Tingkatkan Infrastruktur Asia Pasifik








surabaya - laju pertumbuhan di kawasan ekonomi asia pasifik sangat tergantung pada infrastruktur yang menjembatani hubungan ekonomi antarnegara-negara di kawasan tersebut.
karenanya, negara-negara anggota ekonomi apec kini bekerja keras untuk meningkatkan infrastruktur.
untuk mewujudkan hal tersebut, dana yang dibutuhkan tak tanggung-tanggung.
besarnya diperkirakan mencapai 8 triliun dolar as.
permasalahan infrastruktur ini dialami oleh semua negara anggota ekonomi apec.
karenanya tak mengherankan apabila hal tersebut lantas mendapat perhatian serius sepanjang pelaksanaan the second senior officials' meeting (som ii) apec yang berlangsung di surabaya.
ditjen asia pasifik dan afrika (aspasaf) kementerian luar negeri, yuri octavian thamrin mengatakan, untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di kawasan asia pasifik hingga 2020, dibutuhkan anggaran setidaknya 8 triliun dolar as.
dana itu diperkirakan tak akan cukup hanya dipenuhi dari sektor pemerintahan saja.
karenanya kemudian perlu adanya keterkaitan sektor privat dalam keberlangsungan apec selanjutnya.
pengembangan-pengembangan infrastruktur itu sendiri, yang ingin diupayakan diantaranya meliputi sektor energi, transportasi, komunikasi, dan lain sebagainya.
"itu semua untuk mendorong konektivitas wilayah dan agar pertumbuhan ekonomi terus terjaga," kata yuri, selasa (16/4/2013).
upaya merangkul sektor swasta agar dana dapat terhimpun bukanlah perkara mudah.
bahkan menurut yuri, hampir semua ekonomi apec mengamini alangkah sulitnya mencari terobosan untuk membongkar rumitnya pelaksanaan kemitraan antara pemerintah dan swasta dalam upaya pembangunan infrastruktur.
swasta tentu membutuhkan kepastian bahwa investasi yang mereka tanamkan untuk pembangunan infrastruktur akan memberi banyak keuntungan.
namun untuk memberi jaminan juga tak semudah membalik telapak tangan.
swasta butuh jaminan adanya good governance di masing-masing negara.
pasalnya, dalam forum som ii apec di surabaya, teridentifikasi adanya kendala-kendala dalam penerapan kemitraan pemerintah dan swasta dalam proyek infrastruktur.
di antaranya terkait dengan studi kelayakan yang tak benar, tak adanya dana jaminan yang memadai, birokrasi yang berbelit-belit, politisasi atas proyek tersebut, serta masalah pembebasan lahan.
yuri menambahkan, investasi apec di indonesia hingga 2011 tercatat mencapai angka 10,8 miliar dolar as dengan jumlah proyek tak kurang dari 2.
800 proyek.
dari total proyek tersebut, sebagian diyakini merupakan proyek untuk pengembangan infrastruktur.
"harapan indonesia sendiri adalah kepastian adanya properly prepare plan sehingga orang bisa melihat bahwa berinvestasi di indonesia menguntungkan.
kalau menguntungkan, semua orang pasti datang," tambahnya.

Source from: surya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.