surya online, surabaya - meskipun produksi jagung di jawa timur surplus tidak bisa memenuhi kebutuhan industri pakan ternak di jatim.
berdasarkan data badan pusat statistik (bps) jawa timur produksi jagung tahun 2013 mencapai 5,74 juta ton.
sedangkan kebutuhan industri pakan ternak di jatim hanya membutuhkan 2,4 juta ton jagung.
namun faktanya industri masih harus mengandalkan pasokan jagung dari luar negeri seperti amerika serikat, argentina, india, dan brasil.
data gabungan pengusaha makanan ternak (gpmt) jawa timur, pasokan jagung impor memang tidak banyak hanya sekitar 12 -15 persen.
"sisanya masih banyak memakai lokal.
hanya saja terus terang kami pada dasarnya lebih suka pada jagung lokal daripada impor, " ujar edi suryanto, ketua gpmt komda jatim usai acara round table discussion : menjawab kebutuhan pasokan jagung untuk bahan baku pakan dalam negeri di hotel santika preimere surabaya, kamis (24/4/2014).
edi tidak tahu berapa produksi jagung si jagung.
namun 17 perusahaan pakan ternak yang ada di jatim masih mengandalkan jagung impor.
jagung impor itu untuk menutupi kebutuhan ketika pasokan di petani sedikit.
bulan maret dan april ini, terjadi panen raya jagung di sejumlah sentra jagung di jatim.
hanya saja hasil pengecekan terakhir di lapangan oleh perusahaan pakan ternak, pertengahan april ini pasokan sudah menipis.
"walaupun kata kemendag pasokan masih banyak sampai mei.
namun dari pengecekan terakhir saat ini sudah menipis," lanjut edi yang juga assistant vice president head of sales feed operation pt japfa comfeed indonesia tbk.
ia menuturkan berdasarkan siklusnya, pasokan jagung lokal akan kosong setelah bulan mei dan terisi agak banyak lagi antara bulan agustus hingga september.
edi menegaskan industri lebih menyukai jagung lokal karena lebih segar, lebih efisien karena jaraknya dekat dan lebih membantu petani.
hanya kontinnyuitas dan kualitas jagung lokal menjadi kendala bagi industri pakan ternak.
edi setuju adanya solusi dan terobosan untuk persoalan tersebut.
edi menduga jagung jatim tidak terserap semua untuk industri pakan ternak tetapi terserap di sektor lain seperti pangan.
pangan itu untuk makanan inti, maupun untuk usaha makanan pengolahan berbahan baku jagung.
baca juga
tanzil beri pemahaman bisnis keluarga
dirut garuda : kinerja kuartal i diperkirakan turun
ojk pantau perkembangan kasus bca
jagung untuk kesejahteraan petani
mentan setuju pupuk lewat pasar bebas
penulis: sri wahyunik
editor: parmin
tweet
Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.