Halaman

Jumat, 26 Juli 2013

Jelang Lebaran Polisi Waspadai Kejahatan Perbankan









suryaonline, surabaya - menjelang lebaran polrestabes surabaya mewaspadai modus-modus kejahatan perbankan.
itulah yang membuat satreskrim polrestabes, melakukan kerja sama dengan bca.
bertempat di kanwil bca darmo, pihak bca pusat memberikan coaching clinic tentang pengetahuan modus-modus kejahatan perbankan yang selama ini terjadi.
acara ini dihadiri para kanit reskrim polsek jajaran wilayah hukum polrestabes.
"itu sebagai bentuk kerja sama antara bca dan polrestabes, setelah kami berhasil menangkap pembobolan atm dengan modus cabut listrik," kata kasatreskrim polrestabes, akbp farman, jumat (26/7/2013).
dalam sosialisasi ini, pihak bca memberikan penjelasan terkait modus-modus kejahatan perbankan.
modus cabut listrik atm, memang merupakan termasuk modus baru.
namun tidak hanya modus itu, masih banyak modus-modus perbankan lainnya.
"dengan coaching clinic ini, membuat wawasan anggota reskrim bertambah, dan lebih mewaspadai adanya kejahatan perbankan," kata farman.
menurut farman, selanjutnya pihak bca dan polrestabes surabaya akan melakukan kerjasama-kerjasama dalam bentuk lainnya.
selain modus cabut listrik mesin atm, juga terdapat modus lainnya.
y.
wanisabu, direktur utama halo bca jakarta, yang memberikan coaching clinic itu mengatakan, beberapa modus kejahatan lainnya seperti facebook, penipuan melalui telepon dan sms, card trapping, dan bentuk kejahatan perbankan lainnya.
bahkan menurut wanisabu, dalam kejahatan perbankan, seperti penipuan telepon, setelah diselidiki dikendalikan dari lapas tanjung gusta.
"pelakunya utamanya mengendalikan dari tahanan, sedangkan yang mengesekusi adalah anak-anaknya yang masih bebas," kata wanisabu.
wanisabu menjelaskan, biasanya pelaku menelepon korbannya pada tengah malam, ketika korbannya dalam keadaan sadar dan tidak, karena dalam kondisi tertidur.
dalam kondisi seperti itu, pelaku biasanya mengatakan jika salah satu dari keluarga korban ditangkap polisi karena narkoba, dan meminta mentransfer sejumlah uang di rekening tertentu.
karena dalam kondisi setengah sadar, akhirnya korban tanpa berpikir panjang melakukan transfer pada rekening yang ditunjuk oleh pelaku.
"nah rekening yang ditunjuk oleh pelaku itu, adalah rekening fiktif, sehingga sulit menelusuri uang itu," kata wanisabu.
selain itu, juga terdapat modus melalui facebook, yang korbannya adalah wanita-wanita berusia 40 tahun ke atas.
biasanya wanita tersebut dalam kondisi kesepian dan kurang kasih sayang dari laki-laki.
pelaku dalam modus ini, biasanya menggunakan gambar profil pria menarik dan mapan.
"dengan bujuk rayu dan chating manis, tersangka meminta korbannya mentransfer sejumlah uang.
bahkan pernah nasabah bca mengalami kerugian hingga rp 1 miliar sebulan karena facebook," jelas wanisabu.
biasanya modus kejahatan perbankan, menggunakan rekening fiktif.
meski demikian, selalu ada jejak yang ditinggalkan oleh pelaku.
bahkan bca bisa mengetahui siapa dan di mana pelakunya.


Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.