Halaman

Senin, 29 Juli 2013

19 Titik Rawan di Jalur PT KAI Daop IX Jember




19 Titik Rawan di Jalur PT KAI Daop IX Jember
19 Titik Rawan di Jalur PT KAI Daop IX Jember






surya online, jember - pt kai daerah operasioanl (daop) ix jember mengidentifikasi 19 titik rawan di sepanjang jalur kereta api di wilayah kerja pt kai daop ix jember, mulai dari pasuruan hingga banyuwangi.
ke-19 titik rawan itu terdiri dari rawan banjir, tanah longsor, rawan kecelakaan juga rawan pencurian sarana dan prasarana rel kereta api.
menjelang masa angkutan lebaran dimulai, petugas pt kai daop ix jember terus mengintensifkan pengawasan, juga melakukan tindakan prefentif di kawasan yang rawan-rawan tersebut.
ada sembilan titik rawan banjir di sepanjang jalur mulai pasuruan hingga banyuwangi.
kawasan rawan banjir yang berada di jember contohnya di km 193 kelurahan mangli, km 200 desa arjasa dan km 7 hingga km 12 desa kalisat.
kawasan lain yang juga rawan banjir antara lain berada di stasiun rogojampi hingga karangasem dan stasiunkarangasem sampai stasiun argopuro, kabupaten banyuwangi.
sementara kawasan yang rawan longsor berada di kecamatan silo (jember), perbukitan gunung gumitir hingga kecamatan kalibaru (banyuwangi).
"sementara yang rawan kecelakaan antara lain berada di kelurahan mangli, jember karena ada sejumlah perlintasan tidka berpenjaga namun berada di kawasan permukiman padat penduduk.
jadi rawan terjadi kecelakaan," ujar manajer humas pt kai daop ix jember gatut sutiyatmoko, minggu (28/7/2013).
selain rawan banjir, tanah longsor dan kecelakaan, petugas juga harus mewaspadai titik rawan pencurian.
pencurian terhadap material rel kereta api, seperti paku ataupun baut rel, masih dijumpai seperti di kawasan sepanjang stasiun jember hingga arjasa.
petugas melakukan perbuatan berbeda di empat jenis titik kerawanan itu.
untuk kaasan rawan banjir dan tanah longsor, petugas meningkatkan pemantauan, dari biasanya dua kali menjadi tiga kali sehari.
khusus kawasan yang rawan tanah longsor, petugas juga memantau kondisi tanah di bawah rel, termasuk saluran airnya.
sedangkan untuk kawasan yang rawan kecelakaan, petugas memasang spanduk dan baliho adanya pintu perlintasan tanpa penjaga juga palang pintu.
"untuk yang rawan kecelakaan, kami pasang spanduk yang bunyinya pemberitahuan kepada pengendara kalau akan melewati pintu perlintasan tidak berpenjaga.
minimal mereka berhati-hati ketika akan melintas, memastikan tidak ada kereta yang akan lewat," tegas gatut.
sedangkan pemantauan di kawasan yang rawan pencurian, petugas pt kai daop ix melibatkan personel kepolisian seperti dari brimob polda jatim.
"kami antisipasi agar perjalanan angkutan lebaran ini aman dan nyaman bagi para pemudik," kata gatut.


Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.