Golkar Aktifkan Peran Satkar Ulama

surya online, surabaya – partai golkar akan lebih mengaktifkan peran satuan karya (satkar) ulama jatim.
komitmen tersebut diusung menyusul terpilihnya mantan anggota fpg dprd jatim ali saiboo sebagai ketua dpd satkar ulama jatim dalam musda di malang, sabtu (27/8/2013) dan dihadiri ketua umum dpp satkar ulama indonesia kh aly yahya.
ali saiboo mengatakan, tugas yang diembannya memang berat.
karena dirinya harus mengembalikan kejayaan satkar ulama jatim sebagai salah satu lumbung suara partai golkar.
“makanya doakan saya dapat melaksanakan amanat ini,” ujarnya, kepada wartawan di surabaya, senin (29/7/2013).
pihaknya, kata ali dalam waktu tiga bulan ke depan akan melakukan konsolidasi organisasi dengan pengurus 38 kabupaten/kota.
dengan begitu, pihaknya berharap agar misi yang diharapkan satkar ulama dapat mewujudkan negara baldatun thayyibatun warrabbun ghofuur, dalam bingkai nkri berdasarkan pancasila dan uud’45.
dalam menjalankan ormas sayap partai golkar itu, ali saiboo dibantu wakil ketua gus han dari ponpes darul ulum jombang dan gus haris dari ponpes zaha genggong probolinggo, sekretaris syaifullah maksum mantan presiden bem iain sunan ampel surabaya, dan bendahara quraisy baisa pengusaha properti.
di jajaran dewan penasihat, terdapat sejumlah kiai sepuh, seperti kh miratul mukminin dari magetan.
ketua dewan penasehat satkar ulama jatim, ridwan hisyam menyambut baik terpilihnya ali saiboo sebagai ketua dpd satkar ulama jatim.
menurutnya, ali merupakan figur yang cocok karena selain kenyang pengalaman organisasi, pernah menjadi anggota fpg dprd jatim, keturunan habaib, dan saat ini menjadi pengurus perguruan al hikmah sidoarjo.
“dengan begitu, saya berharap di bawah kepemimpinan ali saiboo, satkar ulama dapat mengawal suara nahdhiyin di jatim untuk mendukung partai golkar dalam pilleg dan pilpres 2014,” terangnya.
hal itu dinilai penting, karena suara nahdhiyin, kata ridwan pernah membesarkan golkar di era mantan presiden soeharto, yang juga pendiri satkar ulama tanggal 13 maret 1970 di banten.


Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com