Halaman

Minggu, 02 Maret 2014

Batu Alam Adventure Tak Punya Izin









surya online, batu - tragedi rafting maut jumat (28/2/2014) akibat meluapnya sungai brantas hingga menewaskan tiga orang, dan satu masih hilang, membuat dunia pariwisata kota batu tercoreng.
berdasar informasi yang dikumpulkan, pengelola jasa rafting batu alam adventure (baa) ternyata belum mengantongi izin operasi dari pemkot batu.
kepala badan penanaman modal dan perizinan terpadu (bpmpt) kota batu, m syamsul bakri mengakui, kalau pihaknya belum mengeluarkan izin operasi kepada pengelola baa.
pengajuan usaha jasa wisata air itu, baru diajukan akhir januari 2014 dengan pemohon atas nama musa khuzainudin.
beberapa berkas sudah masuk ke instansi tersebut, namun pemohon masih perlu melengkapi berkas lainnya.
seperti tanda daftar perusahaan (tdp), yang berupa cv tetapi belum dilengkapi akta pendirian perusahaan.
pemohon juga belum melengkapi tanda daftar usaha pariwisata (tdup), salah satu syarat yang diminta bpmpt harus ada izin gangguan atau ho.
"kami sering menegur, supaya pengelola segera mengurus izin.
ini merupakan ajuan baru.
selasa (25/2/2014), kami mensurvei ke tempat usahanya ternyata masih ada persyaratan yang belum dilengkapi,” papar syamsul, minggu (2/3/2014).
menurut kasubag humas polresta batu, akp m yantofan, izin usaha merupakan dasar kepolisian membuka tabir siapa yang bakal menjadi tersangka.
"kalau tidak ada izin operasi dari pemerintah kota, ya pasti salah.
tapi ini masih dalam penyidikan, setelah itu gelar perkara.
nah, di gelar perkara ini akan terungkap tersangkanya.
kalau ada (kelalaian), maka bisa dijerat pasal 359 dan 360 kuhap,” papar yantofan di mapolresta batu.
hingga minggu (2/3/2014) sore, penyidik sudah memeriksan 18 orang, baik dari korban maupun pengelola.
pihak pengelola yang sudah diperiksa antara lain, ketua pengelola baa syaifudin, wakil musa, bendahara tiket slamet santoso, serta ketua operasional dan pendamping perahu.
"dari saksi korban, yang belum diperiksa atas nama candra pratama putra," ujarnya.
sementara itu, tim sar gabungan berjumlah sekitar 200 orang dan 19 kelompok, minggu (2/3/2014) sejak pukul 06.
00 wib melanjutkan pencarian korban atas nama lia apriatin (26) dengan fokus di bendungan sengguruh kabupaten malang.
"pencarian difokuskan radius sekitar 50 km dari titik terbaliknya perahu di sungai brantas desa torongrejo," papar achmad choirur, anggota sar bpbd kota batu.





googletag.
cmd.
push(function() { googletag.
display('div-surya-article-bottom-signature'); });

Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.