Halaman

Selasa, 25 Maret 2014

Menakertrans : Dana Rp 12 Miliar Untuk Satinah Sudah Terlalu Besar




Menakertrans : Dana Rp 12 Miliar Untuk Satinah Sudah Terlalu Besar
Menakertrans : Dana Rp 12 Miliar Untuk Satinah Sudah Terlalu Besar






surya online, bengkulu - menteri tenaga kerja dan transmigrasi muhaimin iskandar mengatakan bahwa pemerintah menyediakan dana diyat sebesar rp12 miliar untuk menebus satinah, warga indonesia yang terancam hukum pancung di arab saudi.
"dana sebesar rp12 miliar disiapkan pemerintah untuk satinah, itu pun sudah terlalu besar.
biasanya dalam kasus serupa hanya rp1 miliar," kata muhaimain di bengkulu, selasa (25/3/2014).
ia mengatakan keluarga korban majikan satinah binti jumadi bahkan meminta dana rp 21 miliar sebagai ganti uang darah atau diyat.
dari tuntutan itu, pemerintah indonesia hany menyediakan rp12 miliar dan menurut menakertrans jumlah tersebut sudah terlalu besar.
     terkait aksi sekelompok masyarakat yang akan menggalang dana untuk satinah, muhaimin mengatakan bahwa aksi itu justru dapat meningkatkan nilai tawar dari keluarga korban di arab saudi.
     "ini dapat memicu mereka untuk meminta diyat yang lebih besar," ucapnya.
     ia mengatakan pemerintah akan mengupayakan negosiasi, seperti yang dilakukan setahun terakhir, yang dapat menunda eksekusi satinah.
     satinah, warga dusun mrunten wetan, desa kalisidi, ungaran barat, kabupaten semarang, berangkat untuk bekerja sebagai tki ke arab saudi pada 2004.
satinah dijatuhi vonis hukuman mati oleh pengadilan buraidah, arab saudi, karena terbukti membunuh majikannya dan mengambil uang milik korban.
pada 3 april 2014 nanti, atau 10 hari dari sekarang, satinah akan dihukum pancung jika tak mampu membayar diyat rp 21 miliar.
(ant)



terkait #tki

baca juga



kbri : tindak tegas pelaku penyaluran tkw ilegal ke mesir


tiga bayi dan satu balita dideportasi dari malaysia


pengacara as dampingi wni pemerkosa di kapal pesiar


tiga tkw ini alami penyiksaan di arab saudi


pengadilan malaysia selidiki kehidupan walfrida di belu






editor: titis jati permata






tweet

Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.