Halaman

Selasa, 06 Agustus 2013

Ngaji Woles ala Cak Nun




Ngaji Woles ala Cak Nun
Ngaji Woles ala Cak Nun







oleh: sahrul romadhonmahasiswa universitas negeri malangsahrul_romdhon@yahoo.
com
yel-yel aremania salam satu jiwa arema membahana di depan stasiun kota baru malang.
aneh, karena klub arema tak ada jadwal tanding hari itu.
telisik punya telisik ternyata di malam 27 ramadan itu cak nun bersama kiai kanjeng hadir di tengah ribuan aremania dalam pengajian woles memeringati ulang tahun ke-26 aremania.

dikemas sederhana, tak mengurangi daya tarik aremania yang terus berdatangan.
cak nun terlihat tak menggurui bertutur.
bahkan, penonton sempat membalas guyonannya.
“arek arema iku pancen wani," puji cak nun.
penonton yang diajak cak nun maju membalas guyonan cak nun.
“yo iku cak, bedane aku karo sampean, sampean yo arema (arek mangane akeh),” ujar abas.
seketika sorak-sorai dan tawa penonton pecah.

semakin malam semakin meriah dengan kehadiran daniel guillermo schneider dan andrea decker moreno, dua teman dari amerika.
keduanya mahasiswa critical language sholarship (cls) yang belajar bahasa indonesia di universitas negeri malang.
cak nun mempersilakan keduanya naik ke panggung untuk bertukar pikiran paham lintas budaya.

pertanyaan penonton membuat saya terkesima, "apakah di amerika ada alat musik seperti alat musik kiai kanjeng?” mereka menjawab “tidak ada karena di amerika sebagian besar penduduknya pendatang, karenanya saya menyukai budaya indonesia.

pada akhirnya acara ditutup dengan doa bersama dipimpin cak nun.
inti dari doa tersebut adalah change city of malang yakni perubahan kota malang menjadi lebih baik dengan pemimpin yang baru.
sungguh pengalaman tidak terlupakan berada di antara aremania serta cak nun dan kiai kanjeng-nya.

saya menyimpulkan, inilah uniknya indonesia, tidak ada negara lain yang dapat menggabungkan antara mengaji dan sepakbola.
namun, di bumi arema fenomena tersebut dapat direalisasikan.
terakhir, ngaji woles ala cak nun yang selalu saya ingat adalah terkait tiga hal, yaitu benar, indah, dan ilmu.
benar karena sesuai syariat, indah diikuti dengan musik kiai kanjeng dan ilmu sebab kita mendapat pelajaran dari segala sumber, ngaji tersebut.
nuwus cak nun.




Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.