Halaman

Jumat, 26 Juli 2013

Kemendikbud Anggarkan Rp 2,4 Triliun untuk Pembinaan PAUDNI









surya online, jakarta - kementerian pendidikan dan kebudayaan mengalokasikan anggaran rp2,40 triliun guna pembinaan program pendidikan anak usia dini, nonformal dan informal (paudni) pada 2013 yang digunakan untuk perluasan layanan, pendidikan masyarakat, dan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.
   "kami sudah tidak lagi memberikan bantuan sarana prasarana, seperti unit gedung baru atau ruang kelas baru.
salah satu kebijakan yang diambil adalah dengan mengoptimalkan infrastruktur yang telah ada di masyarakat dengan merangkul para mitra agar memberdayakan rumah ibadah, seperti masjid, gereja atau pura untuk mengembangkan lembaga paud," kata direktur jenderal paudni kemdikbud lydia freyani hawadi di jakarta, kamis (25/7/2013).
     pada tahun 2013 akan mendorong penyelenggaraan paud holistik-integratif untuk mengoptimalkan kecerdasan anak sesuai tahap tumbuh kembang anak, dan memberikan kesiapan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
     dari rp2,4 triliun tersebut sebesar rp 676,2 miliar dialokasikan  untuk pembinaan paud dengan rincian sebanyak rp324 miliar dari anggaran tersebut dialokasikan untuk bantuan operasional pendidikan (bop) paud bagi 45.
000 lembaga dan mendirikan 1.
491 lembaga paud baru pada tahun 2013.
sedangkan untuk  pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan (guru) paudni dialokasikan sebanyak rp942,1 miliar.
    "meski sudah ada dana bantuan untuk mendirikan 1.
491 lembaga paud baru namun belum mampu menuntaskan program satu desa satu paud.
hingga akhir 2012, masih terdapat 25.
834 desa yang belum memiliki paud.
jika diasumsikan, rata-rata setiap tahun dialokasikan bantuan sebanyak 1.
491 lembaga, maka diperlukan waktu lebih dari 15 tahun untuk seluruh desa dapat terlayani," kata lydia.
    hingga akhir desember 2012, persentase anak 0¿6 tahun yang memperoleh layanan paud mencapai 37,83 persen dari target sebesar 37,81 persen atau tercapai 100,05 persen.
lembaga paud pun terus bertambah setiap tahun.
berdasarkan aplikasi pendataan direktorat jenderal paudni, pada tahun 2011 terdapat 140.
348 lembaga paud baru.
kemudian pada tahun 2012 bertambah menjadi 162.
746 lembaga.
   terkait penuntasan buta aksara, dirjen paudni mengatakan tahun 2012 direktorat jenderal paudni mendapatkan penghargaan aksara king sejong dari unesco (united nations educational scientific and cultural organization), atau organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan perserikatan bangsa-bangsa karena berhasil mencapai target penuntasan buta aksara lebih cepat.
    target penyandang buta aksara sebesar 7,5 juta orang pada tahun 2015, sudah dapat dituntaskan pada tahun 2010.
bahkan, pada tahun 2011, jumlah buta aksara sudah berkurang menjadi 6,7 juta orang.
"tetapi kami terus menekan angka buta aksara di indonesia," katanya.
    jumlah buta aksara tersebut merupakan 0,86 persen dari total penyandang buta aksara di dunia yang mencapai 775 juta.
berdasarkan data unesco tahun 2012, dari total jumlah tersebut, 122 juta orang berusia produktif dan 60 persen di antaranya merupakan wanita.


Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.