Halaman

Rabu, 24 Juli 2013

Baru 86 Persen BLSM Tersalurkan









surya online, surabaya - distribusi dana bantuan langsung sementara masyarakat (blsm) tahap pertama sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (bbm) bukannya berlangsung tanpa masalah.

di beberapa daerah, masih kerap muncul kabar mengenai karut marut pembagian uang senilai rp 300.
000 yang berlaku untuk dua bulan tersebut.
permasalahan yang paling banyak terdengar adalah belum tepatnya proses distribusi.

rumah tangga sasaran (rts) yang semestinya lebih layak menerima bantuan, ternyata justru tak kebagian kartu perlindungan sosial (kps).
sebaliknya, tak sedikit rts yang semestinya layak menerima blsm, malah tak kebagian kps untuk mengambil jatah blsm.

di jawa timur saja, karena data penerima masih simpang siur dan belum jelas, selama tiga hari berturut-turut, baru sekitar 85,6 persen saja dana yang telah tersalurkan.
sementara keseluruhan penerima bpls sesuai hasil pendataan program perlindungan sosial (ppls) 2011 oleh badan pusat statistik, adalah sebanyak 2.
857.
469 rts.

”tapi kami akan berupaya agar sebelum akhir juli sudah bisa tuntas tersalurkan semuanya,” ujar asisten iii bidang kesejahteraan rakyat sekretariat daerah provinsi jawa timur, edy purwinarto, selasa (23/7/2013).

ini pun tak hanya terjadi di jatim.
menurut ketua pokja program perlindungan sosial tnp2k (tim nasional percepatan penanggulangan kemiskinan), sri kusumastuti rahayu, secara nasional nilai blsm yang telah tersalurkan tetap bertahan di kisaran 86,5 persen.

menurut kusumastuti, belum tuntasnya penyaluran blsm disebabkan karena beberapa faktor.
di antaranya adalah karena kps yang belum tersampaikan dan masalah jarak yang sulit dijangkau.

”dari yang belum menerima blsm, sebagian ada di papua karena wilayahnya jauh dan transportnya mahal.
karena jarak itu juga, ada request agar blsm langsung diberikan utuh untuk dua periode sehingga lebih hemat biaya,” ujar kusumastuti.

faktor lainnya, beberapa wilayah juga masih menahan pembagian blsm karena masih harus melakukan validasi dan verifikasi data.
upaya itu diperlukan karena disinyalir masih ada data-data yang belum tepat.


Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.