Halaman

Minggu, 02 Maret 2014

Polisi Tangkap 88 Unit Sepeda Motor Tak Standar, Ibu -Ibu Ikut Sibuk




Polisi Tangkap 88 Unit Sepeda Motor Tak Standar,  Ibu -Ibu Ikut Sibuk
Polisi Tangkap 88 Unit Sepeda Motor Tak Standar, Ibu -Ibu Ikut Sibuk






surya online, lamongan – ketegasan polres lamongan terhadap para pengguna sepeda motor yang melanggar karena spare part, seperti ban, knalpot dan veleg yang tidak standar tetap tidak punya tempat untuk melintas di wilayah hukum lantas lamongan.
sebanyak 108 unit sepeda motor yang terjaring razia anggota lantas usai laga persela dengan kesebelasan mataram di stadion surajaya, kamis (27/02/2014)  ternyata menyibukkan orang tua para pelanggar, termasuk kaum ibu harus terlibat mengganti spare part berupa knal pot da roda saat pengambilan sepeda motor di pelataran mapolres lamongan hingga minggu (02/03/2014) siang tadi.
seperti yang dilakukan seorang ibu bernama riyanti (46) istri anas dimyati warga madulegi kecamatan sukodadi.
karena sang anak yang terkena razia dan sanksi tilang tak mau mengambil sendiri sepeda motornya, terpaksa riyanti yang harus bertandang membantu suaminya mengganti knalpot dan rodanya.
riyanti tidak hanya bertugas memegangi spare part yang hendak dipasang, namun ia ikut membongkar pasang.
bahkan ia nampak cekatan ketika membuka sejumlah baut di bagian knal pot.
”gimana lagi, lha wong bapaknya ( anas suaminya, red) tidak ada yang membantu.
anak saya juga tidak berani mengambil sepeda motornya yang kena tilang,”ungkap riyanti saat melakukan bongkar pasang sepeda motor milik putranya di halama polres.
riyanti memang satu – satunya perempuan yang ikut bertandang melakukan bongkar pasang sepeda motor yang terazia.
bersamaan itu puluhan pemilik sepeda motor saat mengambil barang bukti dan harus mengganti langsung di polres juga terlihat.
mereka tak perduli harus kepanasan karena terik matahari.
meski begitu mereka  parang orang tua yang datang ke polres untuk mengambil barang bukti mengaku mendukung penuh langkah polisi menindak tegas para pelanggar.
sebab  kebanyak orang tua ini mengaku sudah kehabisan mengingatkan dan melarang  putra – putrinya untuk tidak mengganti sepeda motornya dengan spare part asal – asalan.
mereka juga tidak mempermasalahkan spare part tidak standar itu harus ditinggalkan di polres untuk dimusnahkan.
”kalau boleh saya katakan,  mulut ini sampai lecet anak tetap memaksa memasang spare part tidak standar,”kata zaki, warga maduran.
bahkan mereka meminta polisi tidak hanya momen tertentu saja melakukan operasi.
kalau perlu dilakukan rutin agar efek jerah itu benar – benar dirasakan.
polisi diharap tidak perlu menerapkan sanksi peringatan saja, tapi sanksi tilang harus dilakukan tegas.
akp agus setiawan, kasat lantas  polres lamongan memastikan pihaknya rutin melakuan operasi.
tidak hanya roda empat, tapi sepeda motor yang semakin menjamur penggunanya khususnya anak muda mengganti onderdil tidak standar.
“makanya barang – barang yang harus diganti langsung di polres, seperti ban, velg dan knalpot langsung dimusnahkan dengan cara dipotong.
kalau dikembalikan, saya berani taruhan pasti akan dipasang lagi,”tandas agus.
agus meminta keterlibatan orang tua untuk selalu mengawasi anggota keluarga, utamanya anak – anak dan remaja saat memakai sepeda motor.
dengan pengawasan ketat, tentu ulah mengganti spare part tidak standar akan tidak terjadi.
”kalau masih ada yang mokong memakai onderdil tidak standar laporkan saja pada polisi saat dibawa keluar,”pintanya.





googletag.
cmd.
push(function() { googletag.
display('div-surya-article-bottom-signature'); });

Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.