![]() |
| Dokter Spesialis Enggan Praktek di Kawasan Terpencil |
surya online, surabaya - kepala dinas kesehatan (dinkes) jatim, dr harsono kepada surya beberapa waktu lalu mengatakan, para dokter enggan bekerja dan membuka praktik di daerah terpencil seperti pacitan, trenggalek, dan sumenep.
“kebanyakan mereka lebih memilih membuka praktik di kota-kota besar seperti surabaya, malang, sidoarjo, gresik, dan mojokerto,” ujarnya.
hertanto, kepala bidang pengembangan sumber daya kesehatan dinas kesehatan (dinkes) jatim, menambahkan, jumlah dokter di wilayah madura, mataraman, dan tapal kuda, masih minim.
akses ke rs di kawasan itu juga susah.
“makanya, tidak heran kalau di puskesmas di kawasan terpencil di madura atau daerah pinggiran lainnya tak ada dokter praktiknya,” jelasnya.
apakah keengganan dokter praktik di daerah terpencil karena faktor minimnya honor? “kemungkinan itu selalu ada.
karena faktanya sejumlah dokter memang mengeluhkan honor.
tapi, kalau memandang dari sisi honor saja itu kurang bijak, karena dokter merupakan profesi mulia untuk menolong orang lain,” tegasnya.
berdasarkan data kementerian kesehatan (kemenkes), jumlah dokter spesialis di jatim 5.
144 orang.
dari jumlah itu, sekitar 32 persen atau 1.
655 personel berada di surabaya.
daerah lain yang memiliki stok dokter spesialis cukup banyak adalah kota malang (618 orang) dan sidoarjo (368).
jumlah dokter spesialis di tiga kota besar itu sangat kontras dibanding daerah-daerah pinggiran.
di sampang, misalnya, hanya ada 11 dokter spesialis, sedangkan di bondowoso 13 orang.
(idl/ben/rie/uji/st36)
terkait #dokter
berita terkait: liputan khusus minim dokter spesialis
rsud ini butuh 16 dokter spesialis
dokter spesialis terpaksa didatangkan dari kota lain
duh, susahnya cari dokter spesialis
editor: titis jati permata
sumber: surya cetak
tweet
Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.