Halaman

Selasa, 18 Maret 2014

Banting Stir dari Arsitektur




Banting Stir dari Arsitektur
Banting Stir dari Arsitektur






surya online, surabaya - menjadi desainer busana muslim, bagi lia bukanlah sebuah cita-cita awal.
dia mengaku cita-citanya dari dulu ingin menjadi arsitektur.
karena itulah, setelah lulus dari bangku sma, dia memilih masuk di jurusan teknik arsitektur institut teknologi sepuluh nopember (its) surabaya.
namun selama kuliah, ternyata dia tertarik dalam hal tata busana.
maka bersamaan dengan kuliah di its, lia mengambil pendidikan tata busana di lembaga pendidikan tata busana (lptb) susan budiharjo.
usai lulus dari lptb di tahun 2003, lia ternyata malah jatuh cinta untuk menekuni dunia fashion.
“ya di tahun 2003 itulah, saya putuskan masuk ke dunia fashion designer ini.
baru tahun 2006 menjadi puncak saya memilih untuk konsen pada busana muslim,” ungkapnya.
prestasi di tahun 2006, saat dirinya memenangkan lomba rancang busana muslim (lrbm), di sebuah majalah, menjadi pelecutnya untuk “lalu lalang” di dunia fashion tanah air.
nama dan karyanya pun sering menghiasi halaman sejumlah majalah mode dan fashion di indonesia.
dari tahun 2006 itu juga, lia afif  aktif sebagai anggota asosiasi perancang dan pengusaha mode indonesia  (appmi) jawa timur.
kiprahnya selalu hadir di sejumlah peragaan busana yang diadakan di berbagai kota, baik surabaya hingga jakarta.
seperti indonesia fashion week di jakarta, muslim fashion festival di surabaya dan jakarta fashion week.
selain itu pemilik brand “lia afif” ini beberapa tahun terakhir juga mengikuti fashion tendance appmi jatim, surabaya fashion parade, islamic fashion festival di jakarta dan malaysia,  jakarta fashion & food festival (jf3), fashion exploration di jakarta dan sutra ramadhan di jakarta.
dengan segmen usia mapan dari kalangan menengah ke atas, nama lia afif adalah sebuah produk busana muslim nasional yang terpercaya karena desain personal yang eksklusif , terkonsep dan memiliki tema.
ketika ditanya kunci kesuksesannya di dunia fashion designer muslimah, lia mengaku selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap karya.
“ terus eksplore dengan budaya indonesia yang kaya dan tak berhenti melakukan inovasi serta memberi layanan yang personalize pada semua konsumen,” ungkapnya.
soal konsep busana yang dirancang, lia mengaku dirinya memilih etnik glam dengan memadukan unsur kecantikan wanita indonesia dengan budaya nusantara yang kaya akan keindahan dan ragam ethnic.
apalagi konsep designnya itu, mendapat respons dari pasar  yang luar biasa dan sangat mendorongnya untuk selalu berkarya dan memberikan yang terbaik.
soal keinginanya menjadi desainer, lia mengakui bila menjadi seorang arsitektur dan fashion designer adalah saudara.
”sama-sama merancang, menggunakan daya imajinasi dan pemimpi yang tinggi serta memiliki sentuhan art.
hanya medianya saja yang berbeda,” lanjutnya.
di antara sekian banyak fashion designer di indonesia, lia memiliki  punya cita rasa tersendiri.
dia selalu berusaha memadu padankan antara bahan sifon, sutra atau motif dengan bahan tenun nusantara yang diaplikasikan dengan rangkaian manik dan batu mulia.
dengan gayanya ini, inspirasi dari kekreatifannya didapat dari mana saja.
“pokonya mood sedang bagus, berkarya seperti apapun bisa,” tandasnya.




terkait    #banting stir dari aristektur, desainer lia afif

berita terkait: desainer lia afif



mencintai pekerjaan dan keluarga





penulis: sri handi lestari

editor: parmin






tweet

Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.