Halaman

Jumat, 30 Mei 2014

Jokowi Dihadiahi Segenggam Lumpur




Jokowi Dihadiahi Segenggam Lumpur
Jokowi Dihadiahi Segenggam Lumpur






surya online, sidoarjo - meski hanya 15 menit berdiri di panggung tanggul lumpur lapindo dalam peringatan 8 tahun semburan lumpur, ribuan massa pendukung calon presiden (capres) joko widodo (jokowi) yang datang sejak pagi merasa puas, kamis (29/5/2014).
kedatangan gubernur dki jakarta sekitar pukul 15.
45 wib dengan kendaraan toyota innova b 1455 poz mengalami keterlambatan dari jadwal pukul 15.
00 wib.
meski begitu, pendukung joko wi tak ada yang beranjak dari tanggul lumpur lapindo.
masyarakat yang ingin menyaksikan kehadiran capres yang diusung pdip, pkb, hanura, dan nasdem sampai rela mencarter angkutan umum dan truk.
ratusan kendaraan berbagai macam jenis itu diparkir di sekitar jl raya porong.
meski demikian, jalan raya porong tidak banyak mengalami hambatan karena sudah ada jalan arteri yang bisa langsung tembus wilayah pasuruan.
ketika jokowi turun dari kendaraan yang membawanya di jl raya porong, langsung disambut ribuan pendukungnya.
pagar betis yang disiapkan untuk menyambut kedatangan calon orang nomor 1 di indonesia itu  tak mampu karena pendukung rata-rata ingin bersalaman dan mengabadikan gambar lewat kamera ponse.
teriakan pun berkumandang, hidup jokowi dan jokowi hanya melempar senyum sembali melambaikan tangan.
setelah lolos dari himpitan pendukungnya yang terus merangsek, jokowi harus menapaki satu persatu tangga darurat yang terbuat dari kayu.
tangga tersebut biasa dipakai oleh masyarakat yang ingin menyaksikan semburan lumpur lapindo.
setelah sampai di tangga tengah dengan ketinggian sekitar 6 meter, jokowi melambaikan tangan kanan sembari tersenyum.
sontak, ribuan pendukung yang ada di atas tanggul dan bawah tanggul membalasnya dengan terikan hidup jokowi secara bersama-sama.
jokowi lantas melihat kondisi semburan lumpur yang meluluhlantakkan beberapa desa yang ada di wilayah kecamatan porong, tanggulangin dan jabon.
jokowi saat melihat kondisi lumpur bercampur air, hanya menggelengkan kepala.
jokowi terpana saat melihat 110 patung yang dibikin oleh seniman asal jogjakarta dadang christanto.
patung tersebut dengan posisi menengada yang diberi nampan, kompor rusak, kipas angin, panci dan barang lainnya.
barang-barang tersebut menggambarkan milik korban lumpur lapindo yang sudah tinggal cerita.
jokowi juga dihadiahi segenggam lumpur lapindo oleh 4 orang yang tubuhnya dibalut lumpur yang hanya tinggal kelihatan mata dan giginya saja.
seperti biasa, joko yang murah senyum mengangkat segenggam lumpur ke atas untuk ditunjukkan kepada seluruh pendukungnya.
lantas joko wi menuju panggung untuk menyapa pendukungnya.
jokowi berpidato resmi sekitar 5 menit kemudian dilanjutkan dengan tanda tangan kontrak politik kepada korban lumpur dan seluruh masyarakat indonesia.
mengawali pembicaraannya, jokowi menceritakan jika sejak dirinya mulai subuh sudah berada di cirebon kemudian dilanjutkan ke bandung dan ke porong.
selanjutnya jokowi ke surabaya untuk menghadiri acara dan dilanjutkan ke denpasar bali.
ia sudah melihat sendiri lumpur lapindo dan sudah mendengar apa yang dimauai masyarakat.
“saya tadi juga dibisiki kyai bisss….
bisss.
saya sudah ngerti,” tutur jokowi.
lantas jokowi menyampakan hal yang paling penting adalah dalam posisi seperti ini, dalam kasus  seperti ini  negara harus hadir sebagai representasi dari kedaulatan rakyat.
"kalau negara absen, artinya negara melupakan rakyat.
sudah jelas dan saya nyuwun pamit.
kalau lama-lama disini nanti dimarahi orang di bali soalnya sudah menunggu sejak pukul 14.
00 tadi,” jelasnya.
mengakhiri pembicaraannya, lelaki yang mengenakan baju kebesaran kotak-kotak merah, hitam dan putih menandantangani kontrak politik yakni, 1.
pemerintah akan memberikan dana  talangan bagi korban lapindo di peta area terdampak (pat) melalui apbn dan selanjutnya pemerintah akan menagih dana talangan ke lapindo.
2.
pendidikan gratis 12 tahun melalui kartu indonesia pintar.
3.
jaminan kesehatan melalui kartu indosia sehat.
4.
permukiman miskin tdak digusur tapi digeser dan di tata.





penulis: anas miftakhudin

editor: parmin






tweet

Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.