Halaman

Jumat, 30 Mei 2014

ER Wacanakan Bangun Rest Area di Jalibar




ER Wacanakan Bangun Rest Area di Jalibar
ER Wacanakan Bangun Rest Area di Jalibar






surya online, batu - wali kota batu eddy rumpoko (er) mewacanakan membangun rest area (area istirahat) bagi wisatawan di jalur lintas barat (jalibar) di desa oro-oro ombo.
pembangunan rest area tersebut tentunya akan dibicarakan dengan pemerintah desa oro-oro ombo.
pembicaraan tersebut dalam rangka menjalin kerjasama antara pemerintah kota (pemkot) batu sebagai penyokong anggaran, sedangkan pihak desa menyediakan tanah bengkoknya.
perlu diketahui, lokasi yang akan menjadi bidikan berada diketinggian sekitar 1.
000 meter di atas permukaan laut (mdpl).
dari lokasi itu, wisatawan bisa melihat kemolekan kota batu.
apalagi, lokasi tersebut juga berada di bawah gunung panderman yang memiliki ketinggian 1.
200 mdpl.
sampai saat ini, lokasi sekitar jalibar yang diwacanakan menjadi rest area masih dalam bentuk lahan pertanian yang dikelola oleh masyarakat desa.
"saya harapkan ada rest area agar bisa dimanfaatkan dan tidak mengelompok di dalam kota.
bangunannya paling tidak bisa menyatu dengan alam," papar er di sela mengecek jalibar, kamis (29/5/2014).
pembangunan rest area di jalibar, diharapkan bisa menarik wisatawan menikmati keindahan alam batu.
jika pihak desa mengamini wacana itu, er akan mengalokasikan anggaran pembangunan rest area di apbd 2015.

surya mencoba menghubungi kepala desa oro-oro ombo, wiweko terkait wacana er tersebut.
namun, hingga berita ini diturunkan, nomor ponsel wiweko belum berhasil dihubungi.
sementara itu, sekretaris badan perwakilan desa (bpd) desa oro-oro ombo, maman adisaputro menilai rencana pembangunan rest area bagus sebagai penunjang pariwisata di kota batu.
namun pemanfaatan tanah kas desa atau tanah bengkok tidak mudah.
perlu ada persetujuan bersama antara pemerintah desa dan anggota bpd.
"karena hal itu menyangkut perubahan aset pemerintah desa.
misalkan pemerintah desa dan bpd setuju untuk rest area, maka harus ada kopensasi yang jelas untuk menambah pendapatan desa," paparnya.
seandainya nantinya di rest area didirikan pusat oleh-oleh khas batu atau unit usaha lain, yang diutamakan harus warga desa oro-oro ombo dulu.
sebab selama ini tanah kas desa itu dikelola oleh perangkat desa yang disewakan kepada petani di dusun dresel dan krajan.
"yang jadi persoalan, tanah bengkok itu merupakan haknya perangkat desa untuk dikelola, hasil pengelolaan merupakan tambahan penghasilannya sebagai perangkat desa.
jangan sampai keberadaan rest area, justru mengurangi penghasilan perangkat desa dan menghilangkan mata pencaharian petani di dusun dresel dan krajan," ia mengingatkan.
tanah khas desa di sekitar jalibar sampai saat ini ditanami jagung, kacang, pohon abasia dan lain-lain oleh petani dusun dresel dan krajan.
luas tanah itu sekitar 40 hektare.
"tanah kas desa tergolong tanah subur, itu yang harus dipertimbangkan," punkas maman.




terkait#er, wacanakan, bangun, rest area, di jalibar

baca juga



masih terjadi dugaan pungli di sdn dan smpn gresik


pkb fokus elektabilitas khofifah


mesin kapal meledak, empat nelayan luka bakar


wak haji mengaku tak menyesal main keroyok


biaya formulir harus gratis bagi siswa kurang mampu





penulis: iksan fauzi

editor: wahjoe harjanto






tweet

Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.