surya online, malang - m choirul (22), warga desa klampok, kecamatan singosari, kabupaten malang ditangkap polisi karena melakukan pencabulan kepada melati (15) di sebuah rumah dan di pinggir sungai, minggu (25/5/2014).
"kami masih memburu dua pelaku lainnya," jelas iptu sutiyo, kepala uppa satreskrim polres malang kepada surya online, jumat (30/5/2014).
informasi yang diperoleh surya online, kejadian itu bermula dari sebuah pertemuan di warung lesehan, melati bertemu d dkk, dari pertemuan itu kemudian berlanjut ke rumah d.
di rumah d, ternyata melati digilir oleh tiga orang yaitu d, a dan choirul.
pengakuan choirul, ia tergoda pada melati setelah melihat tubuhnya.
"saya mau ke toilet ternyata melihat dia tidak berpakaian," jelas choirul.
karena masih ingin bersama melati, pria ini mengajak lagi.
ia kemudian dibonceng ke lokasi lain, yaitu di pinggir sawah.
yang pertama ditangkap polisi adalah choirul yang mengaku masih bujangan.
terpisah, hikmah bafaqih, ketua harian p2tp2a kabupaten malang menyatakan, dengan banyaknya kasus kekerasan seksual harus bisa diatasi bersama oleh banyak pihak, tidak bisa hanya mengandalkan peran pemerintah dan masyarakat.
ini bisa dimulai dari keluarga dengan pendidikan keluarga, penguatan komunitas sehingga menjaga lingkungan bisa kondusif.
"misalkan komunitas satu rt atau dasa wisma-lah.
misalkan mematikan tv saat jam belajar, pengawasan warnet dll," katanya.
sebab dari sejumlah kasus kekerasan seksual, pemicunya kadang dari it yang tidak dimanfaatkan dengan benar.
selain itu juga dari lingkungan.
dari pengalaman menangani korban-korban kekerasan seksual, kondisi psikologinya beragam.
ada yang cepat pulih sehingga mudah bangkit tapi juga ada yang menimbulkan traumatik sehingga pemulihannya lebih lama.
terkait#cabuli, anak, usia, 14 tahun
baca juga
pak polisi menyerah setelah melihat anaknya dikalungi celurit
100 tangan untuk gapai asa
gara-gara bagi mi rebus tak rata, ibu diancam anak dengan celurit
4,6 juta anak tak punya akte kelahiran
perkara pembunuhan suwardi bisa dilanjut, asal suwardi waras
penulis: sylvianita widyawati
editor: wahjoe harjanto
tweet
Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.