![]() |
| Saat Ramadan, Pengemis Bisa Kantongi Lebih Dari Rp 70 Ribu Per Hari |
surya online, surabaya - kisah sukses inilah yang menjadi inspirasi warga lainnya.
banyak warga yang mengikuti jejak menjadi mengemis.
motivasi mereka bukan lagi bertahan hidup.
di bulan ramadan, para pemburu berkah dari desa itu menyebar ke berbagai kota di pulau madura dan surabaya.
di hari biasa saja, para pengemis ini bisa mengantongi rp 70.
000/hari.
omzet bisa meningkat kalau mereka melebarkan daerah operasinya sampai surabaya.
penelusuran surya, para pengemis didominasi kaum perempuan.
usia mereka beragam antara belasan sampai paro baya.
pukul 06.
00, mereka mulai bedol desa.
keluar menuju jalan raya pragaan, lalu naik angkot sesuai tujuan masing-masing.
ada yang ke pusat kota sumenep, bangkalan sampai surabaya.
mereka kembali sesuai jam kerja kantoran, sekitar pukul 17.
00.
bulan ramadan seperti sekarang ini, mereka bisa sampai malam mengemis.
omzet ramadan mereka bisa jauh lebih banyak dari bulan bulan biasa.
”kan banyak orang bersedekah di bulan ini,” kata maimun.
tidak mudah mencapai desa ini.
desa ini berjarak sekitar 4 kilometer dari jalan raya pragaan.
kondisi jalannya pun jauh dari mulus.
jalan berlubang dan berkontur naik turun.
rumah-rumah warga di sana, tersebar di perbukitan setinggi 400 meter di atas permukaan laut.
tidak ada lahan pertanian di sana.
sepanjang jalan, hanya ada lahan yang ditanam jagung, pohon siwalan dan selebihnya hutan.
tetapi siapa sangka, di kawasan terpencil itu, hampir semua rumah di sana membuat kita berkata, 'wow.
.
.
'bangunan permanen dan ada beberapa yang bertingkat.
”hati-hati, tidak semua pemilik rumah itu pengemis.
ada yang kuli bangunan, kemudian sukses dan punya rumah ganteng (bagus),” kata maimun sembari tersenyum.
menurut sumber surya, kantung pengemis terdapat di dusun rembang.
rumah di dusun ini pun tidak kalah mentereng.
desa ini juga steril dari jurnalis.
pasalnya, beberapa tahun lalu sempat terjadi kericuhan karena gencarnya pemberitaan yang mengecap desa pragaan daya sebagai kantong pengemis.
kejadian itu membuat warga trauma mendengar kata jurnalis.
jurnalis koran ini pun diwanti-wanti tidak melakukan aktivitas menonjol seperti wawancara dengan warga dan mendokumentasikan suasana desa.
”kondisinya jauh berbeda dengan dua-tiga tahun lalu.
setelah ricuh dengan wartawan, warga di sini sangat sensitif.
apalagi kalau sudah bahas masalah mengemis,” kata udien, jurnalis lokal di sumenep.
(idl/ben/aru)
terkait#pengemis
berita terkait: serbuan pengemis di bulan ramadan
pragaan daya tenar berkat sebutan desa pengemis
ramadan dan lebaran, siaga serbuan pengemis
pemkot surabaya akan tangkap semua pengemis
editor: titis jati permata
sumber: surya cetak
tweet
Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.