surya online, surabaya – industri kecil dan menengah (ikm) yang memproduksi mainan anak terkendala untuk mendapatkan label lolos sni (seritifkasi nasional indonesia) seperti disyaratkan pemerintah.
kendala yang dihadapi antara lain kendala teknis pengurusan untuk mendapatkan sni dan biaya yang tidak murah.
berdasarkan informasi yang didapatkan surya, biaya sertifikasi produk berkisar antara rp 10 juta – rp 20 jutaan.
melihat hal itu, pt superintenting company of indonesia (persero) atau yang biasa disebut sucofindo memberikan corporate social responsbility (csr) kepada 30 ikm mainan anak, 15 di kawasan jakarta dan 15 di surabaya sebesar rp 800 juta, yang dirupakan dalam sertifikat gratis dan pelatihan terkait pemenuhan ketentuan sni.
”artinya kalau tidak dibantu bisa kolaps, padahal mereka berpotensi.
berdasarkan data dari kemendag (kementerian perdagangan) ada 200 ikm mainan anak yang masuk kategori ini dan mereka perlu dibantu,” ujar direktur utama sucofindo sufrin hannan saat berada di surabaya, minggu (1/6/2014).
hanya saja, tahun ini sucofindo baru bisa membantu 30 ikm yang berpotensi namun mengalami kendala untuk mendapatkan sertifikasi produk sesuai standar.
nama-nama ikm itu diserahkan ke sucofindo atas rekomendasi dinas perdagangan dan perindustrian setempat.
terkait#laba, sucofindo, melompat
baca juga
laba sucofindo melompat
penulis: sri wahyunik
editor: wahjoe harjanto
tweet
Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.