Halaman

Senin, 30 Juni 2014

Penambangan Ilegal di Gunung Manggar Masih Berjalan




Penambangan Ilegal di Gunung Manggar Masih Berjalan
Penambangan Ilegal di Gunung Manggar Masih Berjalan






surya online, jember - sudah berlalu lebih dari satu tahun dan tidak ada penelitian ilmiah atas kandungan emasnya, penambangan emas di gunung manggar kecamatan wuluhan ternyata belum berakhir.

meskipun jumlah penambang liarnya turun drastis, namun kegiatan menambang di tempat itu masih tetap berjalan.
menurut kapolsek wuluhan akp jumadi, di awal-awal penambangan akhir tahun 2012 sampai tahun 2013, jumlah penambang bisa mencapai 2.
000-an orang.
"sekarang sudah berkurang ya, prediksi kami sekitar 500-an orang, memang masih terjadi secara sembunyi-sembunyi," ujar jumadi, senin (30/6/2014).
penurunan jumlah penambang itu dikarenakan sejumlah faktor.
antara lain petugas gabungan antara perhutani, polri dan tni kerap melakukan razia di tempat itu, petugas kepolisian juga menangkap sampai 35 orang yang terlibat dalam penambangan ilegal itu.
"dan yang harus diketahui juga, kalau kandungan emas di tempat itu belum bisa dibuktikan karena tidak ada penelitian ilmiah.
bahkan, kami melihat lebih besar unsur penipuan dalam kasus ini," ujarnya.
jumadi menuturkan, di periode 2013 lalu, datang seseorang dari jawa barat.
ia mengaku mengeluarkan uang sampai dengan rp 1 miliar untuk memodali kegiatan penambangan di tempat itu.
ia termakan iming-iming seseorang.
akan tetapi dalam rentang waktu enam bulan, sang pemberi janji tidak pernah menyetorkan tanah mengandung emas, atau bongkahan emas kepadanya.
"kebetulan orang ini biasa bergerak di penambangan emas di jawa barat.
namun ia tidak secara resmi melaporkan hal ini kepada kami, dia hanya bercerita," lanjutnya.
selain itu, ada juga cerita lain dari seorang warga asal martapura, kalimantan selatan.
mendengar cerita tentang emas di gunung manggar, ia pun datang ke wuluhan.
ia mengambil contoh tanah dan mengolahnya secara tradisional.
"kesimpulan dia yang ia sampaikan kepada kami kalau apa yang terkandung di tanah itu lebih bernilai dan lebih besar apa yang terkandung di halaman rumahnya di martapura," imbuhnya.
dengan sejumlah cerita yang ia dapatkan, pihak kepolisian melakukan pendekatan kepada warga sekitar agar tidak menambang.
sebenarnya, warga sekitar enggan menambang.
namun karena dibayar rp 50.
000 per hari, mereka yang tidak memiliki pekerjaan mau bekerja menggali tanah di kawasan hutan yang dikelola oleh perhutani itu.
"kalau yang nyuruh nambang, kebanyakan orang dari luar jember.
mereka yang modali," tegas jumadi.
sejauh ini, selain melakukan sosialisasi, petugas juga secara rutin melakukan patroli ke kawasan hutan agar penambangan benar-benar ditutup.
setahun lalu, warga sekitar digemparkan dengan isu kandungan emas di tanah gunung manggar, wuluhan.

akibatnya orang berbondong-bondong ke kawasan itu untuk menambang.
para penambang kebanyakan berasal dari luar kecamatan wuluhan, bahkan juga dari kota di luar jember seperti banyuwangi, jawa barat, juga ada yang berasal dari kalimantan.





penulis: sri wahyunik

editor: heru pramono






tweet

Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.