Halaman

Kamis, 05 Juni 2014

Stok Pupuk Bertahan Sampai Oktober









surya online, malang - karena kuota ketersediaan pupuk dipangkas dari sebelumnya secara nasional 9,7 juta ton, dan tahun ini hanya 7,76 juta ton, maka untuk memenuhi kebutuhan petani, diberlakukan sistem relokasi.
"misalkan januari kebutuhan kurang, maka mengambil stok bulan berikutnya.
karena diambil terus, maka diperkirakan stok pupuk subdisi hanya bertahan sampai september atau oktober 2014," tutur ir winarno tohir, ketua umum ktna (kontak tani nelayan andalan) kepada surya online di gedung dprd kabupaten malang, rabu (4/6/2014).
sebelum masa pemerintahan sekarang habis,winarno berharap, harus sudah didapatkan solusinya.
"misalkan dianggarkan dalam apbn perubahan.
tapi nampaknya tidak mungkin karena anggaran defisit," tuturnya.
atau pilihan menaikkan harga pupuk subsidi.
ia mencontohkan, pupuk urea  per kg rp 1.
800 dinaikkan menjadi rp 2.
000.
"kenaikkan tidak banyak sehingga tidak terasa," ujarnya.
harga pupuk non subsidi urea sudah rp 4.
500.
jika tidak segera disikapi, lanjutnya, muncul harga liar pupuk subsidi karena ada spekulan yang bermain memanfaatkan kesempatan.
"saat ini harga liar itu sudah terjadi," jawabnya.
selain itu, ia juga memaparkan soal hutang pemerintah ke produsen pupuk subsidi sebesar rp 16 triliun.
"jika tidak dibayarkan, maka perusahaan itu akan kolalps," katanya.
terpisah, helijanti koentari, tim pengawas pupuk bersubsidi kabupaten malang menyatakan, bekurangnya alokasi pupuk di daerah-daerah memang disiasati dengan sistem relokasi.
"kebutuhan pupuk subsidi kadang diratakan per bulan.
padahal ada waktu penggunaannya cukup banyak yakni pada mei-april," tutur helijanti yang juga kepala disperindag dan pasar kabupaten malang.




terkait#stok pupuk, bertahan, sampai oktober

baca juga



skema pertandingan tidak jalan


sukses menjaga pemain kunci


bertahan dengan 10 pemain


juara bertahan roger federer tersingkir


dua putri pelatnas masih bertahan





penulis: sylvianita widyawati

editor: wahjoe harjanto






tweet

Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.